Judul : Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan
Menangis
Penulis : Paulo
Coelho
Alih Bahasa :
Rosi L. Simamora
Jumlah Halaman
: 222 halaman
Tahun Terbit :
Cetakan kedelapan, November 2013
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
Magis dan
selalu menggelitik pertanyaan dari pikiran, itulah salah satu keistimewaan
karya Paulo Coelho. Penulis yang tenar dengan karyanya yang berjudul “The Alchemist”
ini menggelitik hati pembacanya tentang serba-serbi cinta lewat sebuah novel
berjudul “By The River Piedra I Sat and Wept” atau dalam versi bahasa
Indonesianya “Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis”. Metamorfosa hati
dua anak manusia dengan tokoh sentral seorang gadis bernama Pilar.
Kisah ini
dimulai ketika Pilar mendapatkan surat dari teman masa kecilnya. Teman masa
kecil Pilar ini telah menjelajah dan keluar dari desa mereka yang kecil dan
tanpa disangka kini menjadi seorang religius yang cukup disegani. Pilar diundang
dalam acara ceramah sahabatnya, sekaligus sebagai sebuah reuni menyenangkan
setelah bertahun-tahun tak berjumpa.
Tak diduga
pertemuan kedua sahabat lama tersebut membawa cerita baru dalam hubungan
mereka. Sahabat masa kecil itu
menyatakan cinta pada Pilar. Rupanya selama bertahun-tahun perjalanan, si
pemuda selalu mengenang Pilar dan rutin mengirimkan kartu pos serta surat pada
gadis pujaannya. Sementara itu Pilar berusaha mencari makna kebahagiaan hidup dengan bekerja keras dan kuliah serta mencari
cinta sejati, namun hanya hampa yang ia dapat. Si Pemuda mengajak Pilar dalam perjalanan
penuh pengakuan serta sentuhan nurani.
Si Pemuda
yang tumbuh dalam perjalanan religiusnya bahkan sempat mengenyam pendidikan seminari,
memutuskan untuk mengambil risiko dengan menemui Pilar. Pengakuan cintanya
tidak serta merta meluruhkan hati Pilar. Pilar telah terlanjur apatis memandang
cinta. Bagi gadis cerdas itu, cinta akan sangat memabukkan pada awalnya, namun
karena diri menjadi pecandu maka cinta dapat menjerumuskan dalam sakit yang tak
berkesudahan.
Semua permasalahan
dalam cinta, dikupas Paulo dalam metafora yang menarik. Ketakutan Pilar sangat
lazim terjadi pada orang-orang yang sudah mengalami patah hati. Akibat luka
masa lalu, manusia menjadi lebih berhati-hati dalam menjatuhkan pilihan dan
terkadang terkesan takut untuk melangkah maju. Hati manusia pada dasarnya
menyukai kestabilan dan kedamaian, namun hidup yang indah justru berjalan jika
kita melangkah dengan penuh keberanian. Di tengah perjalanan, akhirnya Pilar
memilih untuk mengikuti kata hati dan menyerahkan hatinya pada si pemuda.
Konflik terjadi
saat si Pemuda mengungkapkan keinginannya berjuang di jalan agama. Kemampuannya
menyembuhkan orang sakit dan ingin menyebarkan paham sisi feminin pada Tuhan
Kristiani, membuat Pilar dilanda gamang. Bayangan Pilar untuk merenda masa
depan bersama dan hidup berdua bersama pemuda yang dicintainya, luntur
seketika. Sepasang kekasih yang baru saja saling menyatakan cinta itu pun sempat
terpisah.
Konsep
kesabaran dalam cinta dengan menunggu, telah dilakukan Pilar. Tetapi kisah
cintanya harus menghadapi satu batu besar lagi, kali ini ia berhadapan dengan
jalan Tuhan. Pilar telah menemukan pengertian, jika mencintai dengan bebas dan
tulus, sama dengan mengimani keberadaan Tuhan. Seberapa dalam luka masa lalu,
maka pasti akan sembuh setelah mendekatkan diri pada Tuhan.
Akhir cerita,
si Pemuda menemukan keyakinannya. Ia mencari Pilar dan ingin berjuang bersama
Pilar. Pasangan kekasih itu berniat untuk memperjuangkan keyakinan mereka serta
memperjuangkan hidup di jalan Tuhan. Cinta diam-diam yang memberikan kekuatan. Trauma
yang hanya bisa diobati dengan jatuh cinta lagi. Menumbuhkan sifat kanak-kanak
untuk terus bersikap berani dan mendengarkan kata hati, karena cinta adalah
oksigen bagi hidup manusia.
7 komentar
wahh paulo coelho :D
aku tau nya the alchemist :D
nice share kak :)
http://fandhyachmadromadhon.blogspot.com/2014/02/mengenal-kampung-fiksi.html
Goods anding
Aku juga udah baca novel ini. Tapi cover-nya beda versi. Ehm, meski karya Paulo Coelho ini sering sarat makna & dalam, entah kenapa aku kok kayak kurang cocok sama gayanya. Hehe, kecuali yg Alcemist, ttp jd favorit :)
baca yang lain juga,,keren2 lho ^^
memang seringkali ada unsur kristianinya, tapi paulo tetap menjaga tidak timbul SARA pada tulisannya...dewasa dan harus penuh pemikiran mnedalam dalam membaca karyanya, Alchemist tetap juara :D
Cinta diam-diam yang memberikan kekuatan. Trauma yang hanya bisa diobati dengan jatuh cinta lagi < nih bener banget. Lebih baik jika jatuh cinta lagi berani mengatakannya ya :)
penting bangett
#Blogwalking dari saya-pekok.blogspot.com
Rgopoker.com Bandar Judi Poker Situs Poker Online Terpercaya.
http://goo.gl/ms9UUY
http://goo.gl/H8ArDV
Afatogel.com Bandar Terbesar Situs Togel Online Terpercaya
http://goo.gl/FC2anS
http://goo.gl/fFiwuZ
Superwash Laundry Bisnis Franchise Waralaba Murah di Indonesia
http://goo.gl/FA0clm
Posting Komentar