Menikmati galau itu sama dengan kita yang hobi makan makanan
pedas. Apa persamaannya? Ya, dari segi kesehatan, keduanya jika dilakukan
secara berlebihan maka dapat dipastikan akan sangat merusak. Menikmati galau
dan terjerembab di dalamnya membuat kita susah makan atau sebaliknya makan
berlebihan, insomnia, naik-turun emosi seperti jet coaster, atau sangat nyinyir
dengan kebahagiaan di sekitar kita. Terlalu banyak makan makanan pedas dapat
merusak lambung kita (terutama bagi penderita maag) atau yang umum menghadapi
risiko penyakit usus buntu. Tetapi, walaupun kita sadar dengan efek buruknya,
rasanya jika tidak galau sehari maka status facebook
akan sepi komentar lalu jika makan tanpa sambal, maka nafsu makan otomatis
berkurang. See? Keduanya memiliki
sisi yang sama dari segi efek dan rasa.
sumber: google |
Eits, jangan terburu menilai negatif dulu.
Galau dan makan makanan pedas juga memiliki sisi positif, lho. Kita semua tahu jika melakukan sesuatu atau menilai sesuatu
secara berlebihan tidaklah baik. Namun, jika kita menilai dan melakukan sesuatu
dalam takaran yang pas dan wajar, efek buruk pun akan menjauh dari kita. Galau itu
penting, agar kita mau melangkah maju dan keluar dari comfort zone kita. Misalnya, galau dengan gaji yang tidak naik-naik
juga padahal kita sudah berkontribusi dengan baik dalam waktu yang lama di
sebuah perusahaan atau galau denga hubungan yang sedang tidak sehat. Jika kita
tidak merasa galau dalam situasi tidak baik tersebut, bisa dipastikan kita
adalah orang yang sulit untuk melangkah maju. Solusinya, setelah galau mulai
dirasakan, langkah selanjutnya adalah action
alias bertindak. Galau hanya dijadikan sebagai sinyal agar kita berubah
bukannya terlarut di dalamnya.
Menurut penelitian, cabe memiliki kadar vitamin C yang cukup
tinggi. Kekurangan vitamin C membuat kita terkena sariawan dan lain-lain. Jadi makan
makanan pedas sesekali pun tidak apa-apa asalkan kita tidak mengonsumsinya
berlebihan. Berbeda lagi jika memang sambal adalah pantangan bagi kita, maka
jangan coba-coba melanggar. But, chilli
is very hot and sexy, right? Jadi coba tanya dokter, kapan timing yang
tepat atau seberapa banyak kadar sambal yang bisa ditoleransi oleh perut kita.
Tenggelam dalam galau, sakit perut akibat sambal, adalah
hal-hal menyakitkan yang kita sadari, namun juga dengan penuh kesadaran, sering kita ulangi lagi. Sadar dan paham
adalah satu paket yang mutlak dimiliki dalam pembelajaran kedewasaan. Belajarlah
untuk mengetahui dan bertanggungjawab dengan apapun yang kita pilih dan
lakukan. Karena belajar dewasa adalah pembelajaran seumur hidup selain
kesabaran.
5 komentar
pedas-pedas sambal buatan emak.
hilang was-was yang ada cuma enak....
Hahaha, ada bedanya juga lho galau dengan sambal. Kalau galau, kita tetap melangkah maju dengan keterpaksaan walau diterpa hal yang menyakitkan. Sedangkan kalau sambal, kita tetap menyantapnya terus tanpa keterpaksaan, walau pedasnya bikin sakit lidah, hahaha.
Hmm..sambal? saya kurang suka pedas dan suka sakit perut jika habis konsumsi. Dan kalau galau itu seperti makan sambal yang super pedas ditambah teringat kenangan masa lalu dan mau minum, air putihnya habis :|
sambal penyeeeet tempe paling enaaaak :D
makan tanpa sambal itu rasanya kayak pacaran tanpa bergandengan tangan, kurang afdol -.-
Posting Komentar