Berpikirlah Dulu Sebelum Berkomentar

 Sebagai pengguna media jejaring sosial aktif dari facebook, twitter, dan lain-lain, menunjukkan kreativitas, pendapat atau pemikiran bisa kita lakukan dengan mudah. Asyiknya, kita juga dapat bebas mengomentari postingan orang lain dan mempelajari gaya berpikirnya tanpa perlu bertatap muka langsung. Teknologi telah mendekatkan jauhnya jarak. Tetapi saya sendiri sering merasa kesal dengan komentar-komentar yang mampir di akun jejaring sosial saya yang tidak menunjukkan bobot sama sekali. Saya sendiri berusaha berpikir dahulu sebelum berkomentar, tetapi masih saja ada beberapa orang yang menanggapi dengan arogan meskipun nada komentar itu biasa saja dan sudah disertai emoticon senyum.

Tak terhitung sudah beberapa kali saya menghapus hubungan pertemanan dalam facebook gara-gara kesal dengan komentar-komentar tidak cerdas yang mampir. Terutama akun laki-laki. Saya memang sangat frontal ketika ada orang yang tidak sebegitu kenal lalu memberi komentar sok pintar tanpa isi.  Misalnya saja saya share sebuah link tentang penemuan teknologi,lalu ada komentar yang mampir dan mengatakan dengan nada sarkastis buat apa penemuan tersebut dilakukan. Saya balas,"Sudah baca artikelnya belum?" Eh, tidak ada jawaban. Kentara sekali jika ia berkomentar tanpa membaca artikelnya terlebih dahulu.

Atau yang peling menyebalkan adalah orang-orang yang berkenalan dengan cara memaksa dan sok kenal sok dekat. Please, jika ingin berkenalan dengan lawan jenis, tolong gunakan bahasa yang tidak alay, tulisan yang mudah dibaca dan juga santun. Mengirimkan pesan pribadi dengan gaya sok gaul justru membuat saya atau mungkin perempuan-perempuan lain jadi ingin marah-marah. Daripada sebal, saya blok saja dari pertemanan.

Bukannya sombong, tapi dalam berkomentar apalagi di dunia maya, kita harus tetap menggunakan etika dan otak kita. Saya juga akhirnya menekan unlike pada sebuah fanpage berita yang isinya omong kosong saja. Berita infotainment yang kebanyakan tidak mendidik. Yuk, belajar cerdas saat berkomentar.


3 komentar

Mew da Vinci mengatakan...

bentar mas, bentar...
saya tak mikir dulu....

Lembaran Baru Ku mengatakan...

Hmmm.... (*Berpikir)

f.nugroho mengatakan...

"sudah baca artikelnya belum?" sering banget terjadi di blogku