Tangisan Borobudur

Kita seharusnya iri
Pada kebijaksanaan masa lalu
yang terangkum dalam relief berbatu

Gunadarma mencipta
gambaran kokoh batu berbatu
Eloknya perjuangan manusia
Berperang dengan hawa nafsu,
bergerak menuju nirwana.

Kau lihat patung-patung itu?
Anak masa kini sempat memenggalnya
Aku yakin
Jiwa mereka menangis
Kedigdayaan mulai terkikis habis

Dimana kakimu berpijak kini
Simbol bijaksana
Wangsa Sanjaya dan Syailendra
Borobudur menyembah Gautama
Prambanan memuja Tiga Dewa
Tak ada hina
keduanya kukuh berdiri dengan damainya

Berdirilah di puncak
meski tak mencapai stupa
Hadaplah pada bukit yang bersenandung
Magis pada khayalmu
Sang Candi sedang menangis
Untuk negeri ini
Yang menghina Tuhan sesamanya
hanya karena
Nama dan bahasa doa tak serupa

Tidak ada komentar