Kecanduan Mitologi Kuno dan Kisah Berbau Sihir

Saya pecandu cerita-cerita yang bersinggungan dengan mitologi kuno, misteri atau berbau sihir. Bukan berarti saya anti-Monotheisme, agama saya Islam dan saya hanya mengimani Tuhan saya. Film yang mengangkat cerita mitologi dan sihir, akan menarik perhatian saya. Tak peduli aktor dan aktrisnya berwajah seperti apa.

Saya mulai tertarik sejak sering membaca artikel pengetahuan di majalah Bobo. Sejak SD, saya tertarik dengan mitologi Olympus, Atlantis, mitologi suku Maya dan Inca serta kisah-kisah sejenis. Seluk beluk dunia sihir menarik saya semenjak menonton habis serial  The Mummy dan membaca sampai tamat serial Harry Potter.

Seri film The Mummy membawa saya menelusuri kisah Imhotep dan eksotisme mitos mengerikannya. Tokoh utama melawan kekuatan jahat yang bangkit dari neraka. Mesir menjadi tempat impian saya untuk menjelajahi sejarah piramida dan legendanya.

Sihir pernah sempat dilarang di Eropa karena berlawanan dengan agama nasrani. Memang, dalam Islam pun, sihir dianggap sebagai bagian syirik, salah satu dosa besar pada Allah SWT. Tetapi tak bisa dipungkiri, film berbau sihir memiliki eksotikanya sendiri. Meskipun hanya cerita khayalan, saya penasaran dengan ragamnya. Terlebih lagi, dahulu orang Eropa juga sempat memiliki sejarah kelam. Membakar hidup-hidup wanita yang dianggap penyihir juga kucing hitamnya. Akibat populasi kucing berkurang, pada abad pertengahan muncul wabah penyakit pes yang dibawa tikus. Mungkin anda mendengar tentang Black Death, kematian massal yang menghabiskan separuh lebih populasi benua Eropa, disebabkan penyakit pes. Mengerikan.

Kisah kota suku Maya dan Inca yang hilang, juga menarik untuk ditelusuri. Penemuan arkeoginya sangat menakjubkan. Pengetahuan zaman pra-sejarah suku Maya dan Inca rupanya sangat maju.

Keseksian kisahnya yang cenderung dark, tidak membuat saya takut. Sihir itu dilarang, mitologi pun hanya legenda, tetapi kisahnya lebih menarik diikuti dibandingkan menonton sinetron dan gosip selebriti.