Namanya
Indari Mastuti. Founder agensi naskah Indsscript Creative sekaligus yang
menjadi penggerak motivasi menulis bagi perempuan-perempuan Indonesia melalui
Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis ini adalah seseorang yang sangat enerjik dan
aktif terutama dalam mencapai mimpinya.
Tahukah anda jika rangkaian mimpi tersebut sesungguhnya berasal dari
balik alamari?
Masa kecil Indari Mastuti tidaklah mudah. Di
masa kecilnya, ia sempat mengecap kehidupan keluarga berada dengan rumah besar
dan tiga mobil yang siap mengantarnya kemana saja. Ayahnya yang berprofesi
sebagai pengacara, memiliki prinsip yang tegas dan memilih jalan yang bersih
dalam pekerjaannya. Akan tetapi kejujuran dan integritas yang tinggi tersebut
juga memiliki kelemahan. Sang Ayah harus berhadapan dnegan kenyataan jika
mengatur keluarga, tak semudah menegakkan keadilan di dunia hukum.
Kondisi
keuangan rumah tangga yang kacau-balau dan konflik yang silih berganti muncul
dalam keluarga, menggerogoti kesehatan ayah Indari. Sang kepala rumah tangga
limbung dalam tekanan yang terus ia terima. Indari kecil belajar untuk memahami
kesulitan keluarganya. Di tengah kerumitan keluarganya, Indari kecil diam-diam
meronce mimpinya di balik almari. Tulisan-tulisan bersifat motivasi ditulis dan
ditempel di balik almarinya dan juga sebuah jadwal harian dibuat oleh Indari
untuk mengatur kegiatannya sehari-hari. Kebiasaan tersebut membawa dampak yang
sangat baik, ketika dewasa dan bekerja, Indari memiliki sifat terorganisir dan
taat deadline. Sebuah pondasi yang sangat penting untuk memulai bisnis sendiri.
Lulus
dari bangku putih abu-abu, Indari memilih untuk bekerja di dunia ansuransi.
Bekerja dnegan target dan irama yang cepat adalah hal yang digmarinya. Terbiasa
dengan kedisiplinan yang dibuat sendiri sejak kecil, membuat Indari tidak
kesulitan untuk beradaptasi. Selain jatuh bangun menafkahi keluarga, kuliah dan
tetap menulis, Indari tetap memiliki semangat yang tinggi. Kesulitan hidup
tidak lantas membuat dirinya lemah. Rangkaian mimpi yang ia tempel di balik almari
dan cataan 101 mimpi yang ia buat, menjadi landasan untuk terus maju dan maju
lagi.
Setelah mengalami proses nain turun yang tak
mudah, Indari hanya bersedih sebentar lalu mengejar mimpinya lebih keras lagi.
Prinsip yang dipelajari dari mendiang ayahnya dan disiplin yang dipupuk sejak
kecil melahirkan sosok wanita tangguh
seperti saat ini. Wanita yang mendapat penghargaan Perempuan Inspiratif
Nova 2010 dan Perempuan Indonesia Terinspiratif Majalah Kartini 2012 ini kini
bergerak menularkan semangat menulis pada ribuan wanita lain di seluruh
Indonesia melalui agensi naskah yang dipimpinnya dan Komunitas Ibu-Ibu Doyan
Nulis.
Tidak ada komentar
Posting Komentar