Getar, Sinar, lalu Berdendang

Bergetar. Itulah bencana yang kuderita tiap kali suaramu merambat di udara, lalu mencapai gendang telinga. Serupa gempa, mengguncang jantungku sekeras-kerasnya. Anehnya, aku diam-diam tertawa.

Bersinar. Inilah yang dikatakan orang lain padaku. Mereka penasaran, apa sebab diriku begitu menyolok binarnya? Aku juga tak tahu. Ini seperti bukan aku. Kamulah yang menjadikanku kepompong. Ketika tatapanmu telah menetap di mimpiku, itulah waktu dimana aku bangun. Kepompong pecah, yang terkubur telah mengepak indah.

Berdendang. Itu apa? Suara trampolin yang menghentak-hentak di dadaku. Ketika kamu mengajakku kabur dari kebosanan. Bersembunyi di dalam mobilmu di tengah kemacetan. Dan cerita-cerita tentangmu terus kaututurkan. Aku jadi tak ingin kembali. Cukup berdiam saja di sampingmu sampai berganti matahari.

Semua penyebabnya, semua pemicunya, ternyata bersumber dari satu nama.

3 komentar

Bukan Blog Biasa mengatakan...

Selalu abadi dalam ingatan :)

Reffi Dhinar mengatakan...

itulah kekuatan perasaan ^-^

Jefferson L mengatakan...

wah, inndah kata-katanya.
terkandang, satu nama memang bisa mengubah segalanya..