Jalan Sukses dari Berbisnis Buku

Banyak orang bilang jika orang yang terlalu akrab dengan buku akan menghilangkan aura kerennya. Seseorang yang gila membaca apalagi terlihat terlalu akrab dengan buku sering disebut sebagai sosok nerd atau terkesan cupu. Tetapi hal itu terbantahkan oleh satu sosok perempuan entrepeneur yang bernama, Kartikowati Djoharijah. Justru melalui buku-bukulah maka jalan kesuksesannya terbuka lebar.

Membangun bisnisnya sendiri tentunya tidaklah mudah. Kartikowati membekali dirinya dengan semangat pantang menyerah serta ketekunan yang diasah semenjak di bangku kuliah. Menginjak semester akhir, perempuan yang disapa Atie ini telah bekerja sebagai guru di sebuah sekolah taman kanak-kanak swasta full day kawasan Bandung. Kesibukan yang sangat padat sempat membuat skripsinya hampir tidak terurus, namun berkat kerja kerasnya akhirnya ia bisa menyelesaikan tugas akhirnya dengan baik.

Perkenalan dengan  bisnis berbasis buku, baru terjadi setelah ia memutuskan untuk berhenti menjadi guru TK dan mencari kesibukan baru yang tidak menyita waktunya bersama keluarga. Maka dipilihlah pekerjaan sebagai sales di Mizan Dian Semesta yang masih di bawah naungan grup Mizan. Hanya dengan mencapai target minimal yakni dua set buku dalam sebulan, Atie kemudian ditunjuk sebagai supervisor yang memimpin sebuah tim tenaga penjualan atau sales. Totalitasnya yang begitu maksimal membuat Atie diganjar penghargaan sebagai The Best Supervisor se-Indonesia di Mizan Dian Semesta.

Selepas dari perusahaan yang menjadi tonggak perkenalannya dalam bisnis penjualan buku, Atie masih terus berkecimpung di bidang direct selling buku. Pada tahun 2006, Atie memutuskan untuk lebih memperbanyak waktu bersama buah hati dan juga keluarga. Ibu lima anak tersebut membuka lini usaha baru yang memiliki produk unggulan Buku Perananku. Inovasi dari produk tersebut adalah tokoh utama dalam buku-bukunya diperankan anak-anak sendiri. Langkahnya terus berkembang sampai Atie diterima di perusahaan Sygma Daya Insani (perusahaan direct selling yang awalnya bernama Syamil), kemudian terakhir bekerja sebagai Area Manager di PT Sapta Sentosa. 

Pengalaman panjang di bisnis perbukuan itu dijadikan sebagai sarana belajar seluk beluk penjualan buku. Prestasi-prestasi yang ditorehkan Atie, membuktikan jika ia selalu bekerja secara maksimal. Di tahun 2009 ia aplikasikan ilmu yang didapat dengan mendirikan PT Gian Mandiri. Omzet yang terus meningkat hingga di tahun kelimanya berdiri serta perkembangan perusahaan yang semakin baik, membuktikan jika apa yang dipilihnya tidaklah salah. Buku bisa dijadikan sebagai sarana mencari rezeki. Ketekunan, kedisiplinan, dan rasa cinta yang besar dalam dunianya itulah yang menjadi resep ampuh Atie dalam menjalankan usahanya tanpa mengenyampingkan keluarga.



Tidak ada komentar