Senyawa Paling Purba

Aku adalah senyawa yang membangkitkan mimpi-mimpi paling purba, sebuah petunjuk akan kesejatian manusia. Biar kukisahkan salah satu dongeng masa kini yang menyertai cerita seorang perempuan muda dan kesunyiannya. Ruang gelap yang sempat dijauhi cahaya.

Perempuan  itu hidup di dunia angannya sendiri. Entah apa sebabnya, justru mimpi-mimpinya, ambisi dan juga keacuhannya pada dunia, membuat para kumbang sibuk merapat. Banyak yang bisa mendekat, tetapi tak semua sukses berlabuh di hatinya. Dan di antara yang berlabuh itu, ada bahagia yag dikecap, ada getir yang sukses dilahap. Sisakan lubang besar yang tersembunyi bahagia-- separuh pura-pura.

Aku adalah senyawa yang memicu timbulnya patahan-patahan rekah paling megah, sebuah petunjuk akan eksistensi manusia. Biar kuceriterakan bagaimana kisah si perempuan pemimpi itu selanjutnya, dan kali ini pasti kau akan tersenyum lebih mudah.

Perempuan itu akhirnya terhenti di sebuah dermaga asing. Seorang Kelana membuatnya ketakutan setengah mati. Muncul kembali satu mimpi yang berusaha ia kubur secara sadar. Adat yang berbeda, budaya yang tak sama, bahkan apa yang ia sembah tak sama dengan sang Kelana. Tarik menarik yang mustahil dilakukan. Ia mencoba lari dari lamunan.

Aku adalah senyawa yang tak bisa dibaca. Didefinisikan dengan satu nama, yaitu CINTA.

Perempuan itu ragu. Perempuan itu mencoba gagu. Namun mata dan jantungnya lebih lantang memekik gempita. Maka ketika sang Kelana mulai menimbun lubang-lubang lukanya, ia temukan oase sesungguhnya. Biarkan hidup dan Tuhan yang tunjukkan akhirnya.

3 komentar

Bukan Blog Biasa mengatakan...

Selalu kagum dengan tulisannya :)

saoscabe mengatakan...

wah aku adalah senyawa yang tidak bisa dibaca dan dikesan, widih keceh tulisannya

aizeindra mengatakan...

perempuan itu hanya angan, yang menggenang di benakmu kahaha salam kenal