Beruntung, Sedih lalu Bahagia

Keberuntungan. Ketika kita bertemu di tengah jalan, tak sengaja melempar senyuman. Lantas ada sesuatu menggeliat dengan kecepatan cahaya dari perut menuju rongga dada. Mulai ada wajahmu di mimpiku yang maya.

Kesedihan. Saat kadang kau menghilang dan lebih gembira di duniamu. Saat aku sendiri memutuskan untuk menjauhimu karena rindu sekaligus cemburu. Perbedaan menjadi dasar logikaku membuat sekat tak kasat mata.

Kebahagiaan. Sewaktu sosokmu mendekat dan berbicara dengan nada bersahabat. Ketika pesan tentang betapa lelahnya dirimu hari ini, membuatku ingin berlari dan mengusap rambut tebalmu. Dan meski aku tak tahu kemana cerita kita berujung, apakah ini hanya sebuah persahabatan  yang menyenangkan, aku tetap bersyukur memasukkanmu dalam hatiku.

Tidak ada komentar