#Prompt 79- Tersesat

''Selamat datang di Euroworld. Di sini anda bisa datang menemui mimpi yang paling mustahil terwujud di dunia nyata,''

Suara sambutan dari pengeras suara berbentuk corong itu membuatku linglung. Padahal baru saja aku terlelap di kamar Rey, kenapa sekarang aku terbangun di tempat asing? Rerumputan berwarna jingga. Matahari sewarna darah, sementara langit terdiri dari banyak warna seperti pelangi yang dibalurkan dengan kuas. Aku tersesat di dunia aneh.

''Ini warna dunia dalam imajinasiku, dalam lukisanku,'' batinku.

''Tania, bagaimana bisa kamu kesini?'' sebuah suara yang tak asing lagi memanggil dari belakang punggungku.

''Rey, kenapa kamu di sini? Bukannya kamu sudah...'' aku tak bisa melanjutkan kata-kataku. Buat banyak orang, Rey sudah wafat. Meski tak ada yang dapat menemukan jenazahnya.

''Aku tersesat di dunia aneh ini. Kita tidak lagi di Bumi,'' katanya,''syukurlah kamu baik-baik saja, ayo kita cari jalan keluar,''

Kugenggam jemari Rey. Selama ada dia, pasti aku akan selamat. Sebelumnya, aku mati. Mati dalam rindu karena mengira Rey tak akan bisa kembali.

***

Seorang dokter memeriksa perempuan yang berteriak lalu menangis sendiri.

"Tuan Rey, sepertinya penyakit delusional istri anda semakin parah," Katanya.

Rey menangis di dalam hatinya. Ini salahnya. Tania menjadi gila sebab kegilaannya yang hobi bermain cinta. Pukulan di kepala Tania membuyarkan kewarasan wanita yang mencintainya.

'Cinta itu membuat kita gila. Tersesat pun ada namamu di kepalanya,'