Terkunci

Aku bersyukur karena pernah berani
Hirau akan ketidakmungkinan
Larut dalam undangan
Tarikan matamu yang guncangkan
Hati

Di satu fase tertinggi
Aku tahu debar jantungmu ikut frustasi
Namun ujungnya tetap saja terjun ke hilir lagi

Kucoba hilang
Kau pun mulai mencari
Kucoba menahan
Kau pun lagi-lagi tak mampu kumengerti

Akan kusampaikan kini
Lelah ini sudah tak tersembunyi
Biar waktu hapus risauku yang meninggi

Jangan terkejut
Tempat untukmu sudah semakin terkunci
Menjauhlah
Pergi

Tidak ada komentar