Travelling Sebagai Pencarian Jati Diri


Judul Buku : Travel Young
Penulis : Alanda Kariza
Jumlah Halaman : 189 halaman
ISBN : 978-979-780-777-1
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2014
Penerbit : Gagas Media

Perjalanan melintasi batas diri dan juga penuh renungan, itulah yang dilakukan Alanda Kariza di tiap perjalanannya ke berbagai tempat di dunia. Lewat buku non-fiksi keduanya ini, Alanda tidak hanya mengajak kita menikmati keindahan dan keunikan tempat-tempat menarik yang ia kunjungi, tetapi juga ikut mengeksplorasi beragam masalah hidup yang menjadi pergolakan batin dalam pikiran dan hati. Buku ini bergerak sebagai memoar perjalanan Alanda yang dibalut dalam semangat dan juga impian khas anak muda.

Alanda membuka catatannya dimulai beberapa tahun lalu saat ia masih berusia tujuh belas tahun. Di usia semuda itu, ia melakukan perjalanan jauh ke tempat asing sendirian. Apalagi perjalanan itu menuju benua berbeda yaitu Inggris. Gadis cerdas tersebut menjadi delegasi Indonesia dalam konferensi internasional Global Changemaker pada tahun 2009 yang diselenggarakan di London.

Meskipun sedikit waswas dengan perjalanan dan juga ketinggian, Alanda berhasil menaklukkan ketakutannya dan mengikuti mimpinya untuk bisa berpartisipasi dalam percaturan global. Keberanian, itulah yang dibutuhkan bagi Alanda dan juga bagi petualang manapun yang ingin bepergian jauh ataupun mengunjungi tempat baru. Meskipun ada rasa khawatir, aktivitas perjalanan ke tempat baru akan memberikan pengalaman yang tak bsa digantikan dengan uang.

Buku ini juga memiliki sisi unik yang membuatnya tampil berbeda, lebih dari sekedar memoar perjalanan pribadi Alanda. Penulis menyampaikan hal-hal umum yang mungkin dirasakan bagi sebagian traveller atau para penggemar jalan-jalan dan berpetualang. Ketika sedang melakukan perjalanan, karakter diri kita akan mendapatkan ujian serta tempaan. Misalnya, seperti saat Alanda bepergian ke New York sendirian, ia harus berhadapan dengan bermacam hal tak terduga yang membuatnya sempat merasa tak nyaman. Namun, justru dari perjalanan itu ia menemukan kehangatan keluarga baru, belajar berempati pada orang lain, serta pelajaran humanis lainnya.

Buku ini mencoba mengulik sisi melankolis tiap kegiatan perjalanan yang dilakukan Alanda. Kelebihan lainnya adalah artikel inspiratif dari anak-anak muda yang hobi melakukan aktivitas travelling sekaligus tetap menjalankan passion mereka. Alanda akan menggiring pembaca menikmati tempat-tempat indah yang ia singgahi serta bagaimana perjalanan itu telah menumbuhkan sisi dewasa dalam dirinya.

‘Travel Young’ memang bukanlah buku saku atau panduan travelling untuk para petualang, anda bisa dapatkan hal itu dari buku-buku travelling lain. Tetapi buku ini layak dibaca untuk semua kalangan, tidak hanya traveller saja. Melakukan perjalanan apalagi jika dilakukan bersamaan dengan pencapaian impian seperti yang dilakukan Alanda untuk menyuarakan pendapatnya pada acara berskala internasional, akan membuat kekayaan batin kita lebih bertambah. Seorang petualang akan semakin menyukai aktivitasnya, dan bagi yang belum sering berjalan-jalan, akan lebih baik untuk mendobrak zona nyamannya dan menantang diri untuk mengambil pelajaran yang hanya bisa dilakukan dalam kegiatan memerangi ketakutan di tengah perjalanan.

Let’s go andventure as young as possible!

Tidak ada komentar