Keterasingan, Tema Manusia Modern Saat Ini

Kali ini di siang akhir pekan yang cerah di Ruang Semanggi Jawa Pos, diselenggarakan  bedah buku mengundang sastrawan besar Budi Dharma. Kumpulan cerpen Orang-orang Bloomington ini ditulis di tahun 70-an lalu diterbitkan ulang oleh Penerbit Noura, lini Penerbit Mizan. 

Budi Dharma menceritakan kembali kilas balik Blomington di abad 17. Di abad tersebut berkembang paham puritanisme. Paham tersebut menyebutkan orang puritan menganggap diri sebagai orang kristen sejati yg bisa berhubungan langsung dengan Tuhan, lantas orang kristen non-puritan disebut orang kafir. Tindakan ekstremnya adalah orang puritan tersebut melakukan tindakan anarkhis pada orang kristen di luar pahamnya. Akibatnya perang saudara terjadi,  orang puritan diperangi orang kristen lainnya, hingga terdesak keluar dari Inggris. 



Orang puritan keluar dari Inggris dan berlayar hingga ke tanah baru yang disebut New England, kini berkembang menjadi Massachusets, Amerika Serikat. Orang puritan memerangi suku indian, hingga muncul rencana keji untuk membunuh suku indian dengan penyakit cacar. Gelombang pendatang berikutnya, yang cinta damai mencari kota lainnya, hingga menemukan sebuah tanah dengan bunga-bunga bermekaran, kota itu disebut Blooming Town, kini disebut Bloomington. Negara bagiannya disebut Indiana, karena penduduk asli tersebut bisa berdamai dengan suku Indian. Mereka tidak suka peperangan  dan juga tidak ingin diganggu. Hingga tahun 70-an masih banyak penduduk keturunan pendatang pertama di Bloomington. Mereka menjunjung tinggi privacy. Kedamaian terjaga namun privacy yang terlalu dijaga ketat hingga muncullah budaya alienasi. Dimana satu sama lain tidak saling mengenal baik karena terlalu mengagungkan privacy. Bloomington serba teratur dan damai. Budi Dharma menganalogikan justru ketenangan yang terlalu itu bisa menyimpan sesuatu yg dalam.

Alienasi itu menyebababkan hubungan orang-orang Bloomington menjadi kurang humanis dan kurang hangat. Hal itu membuat masalah muncul meski Bloomington terkenal sangat damai. Seiring bertambahnya tahun, rumah penduduk Bloomington terus bertambah. Hal itu terjadi karena di tengah keluarga bisa muncul perselisihan yang memicu perceraian. Para single parent membangun rumah sendiri, dan inilah fenomena yang terjadi akibat buruknya suasana humanisme setelah muncul fenomena alienasi. 

Sastrawan besar sekaligus Guru Besar Unesa tersebut menuturkan latar belakang penulisan Orang-orang Bloomington dengan sangat baik. Pada dasarnya cerpen dalam karyanya ingin menghubungkan sejarah masa lalu dengan kehidupan modern orang Bloomington. Meskipun cinta damai, pada dasarnya sisi konflik itu masihlah terwariskan. Jika dahulu berupa konflik fisik, kini lebih berkembang menjadi konflik batin.
Orang-orang Bloomington diterbitkan pertama kali tahun 1980 oleh Penerbit Sinar Harapan. Menurut cerpenis Shoim Anwar, karya sastra yang baik adalah karya sastra yg tak lekang oleh waktu. Buku ini tidak memiliki gap kebahasaan, dan fenomena yang terjadi juga sering terjadi di sekitar kita. 7 cerita pendek dalam  kumcer ini mengangkat isu yang tak jauh dri kita. Shoim Anwar berpendapat jika tema cerita utama atau ciri khas Budi Dharma adalah kesendirian. Konflik yang  terjadi berujung pada perselisihan antara dunia soliter dengan dunia solider. Dimana tokoh 'saya' yang  ingin dekat dengan orang lain namun yang  didekati tak ingin didekati atas nama privacy. Konflik batin menjadi sebuah racun utama dalam hubungan. Kegagalan repetitif tokoh utama dalam mendekatkan diri dengan  orang lain adalah tema utama yang sering muncul dalam  cerpen. Shoim mengulas dengan kocak namun cerdas dan mengena.

Diskusi buku ini membuka pandangan tentang peristiwa yang muncul di tengah  era modern sekarang, dimana hubungan antar manusia  terancam rusak menjadi alienasi, hak untuk menikmati kehidupan sendiri menjadi dewa, atau bahkan kesenjangan hubungan akibat teknologi. Sejarah Bloomington yang  baru saya ketahui juga sangat menarik untuk ditelusuri. Karya sastra yang bisa dijadikan refleksi kehidupan kita, adalah sebuah tema besar yang diusung Budi Dharma dalam karyanya.

Tidak ada komentar