Tips Menulis Untuk Pekerja Sibuk


Menulis adalah sebuah aktivitas yang menyenangkan, namun mungkin membosankan untuk sebagian yang lain. Bagi yang tidak suka dengan aktivits menulis atau mengetik di komputer, pasti berkomentar,”Apa asyiknya sih duduk diam menulis di atas kertas atau mengetik berlama-lama?” Nah, hal itu wajar. Namun sebenarnya banyak sekali benefit yang bisa kita ambil jika kita sudah terlatih menulis serta merangkai kata. Saat bekerja kita juga butuh kemampuan menulis untuk membuat email proposal, atau laporan misalnya. Seorang pelajar pun membutuhkan kemampuan menulis yang cukup untuk membuat esai atau karya ilmiah. Namun bagaimana jika dirasa aktivitas menulis sangat menyita waktu? Inilah tips menulis untuk pekerja sibuk ala saya.

1. Bangun Lebih Pagi

Bangun lebih pagi adalah aktivitas wajib yang harus kita lakukan, terutama bagi muslim yang memiliki kewajiban solat Subuh. Cukup setel alarm sekitar pukul 4.30 pagi, lalu lakukan aktivitas penyegaran atau beribadah dulu. Menulis setengah jam atau satu jam sudah cukup.

2. Membuat Challenge Bagi Diri Sendiri

Target will push you to the best or worst! Target kadang bisa memicu kita untuk maju atau malah menjadi sebuah beban yang alih-alih membantu kesuksesan, ujung-ujungnya bisa mengacaukan performa terbaik kita. Bagi seorang pekerja kantoran seperti saya, memiliki target menulis sangatlah penting agar konsistensi  berkarya tidak terhenti. Namun, perlu diingat, buatlah target yang realistis.

Misal ingin membuat novel dalam tiga bulan, maka tiap hari saya wajib menulis minimal dua halaman. Jika belum terbiasa dengan target yang berat, ikutilah lomba-lomba menulis yang tidak menuntut jumlah halaman terlalu banyak, misal menulis puisi dan cerpen. Dengan deadline dua minggu misal, masa sih tidak bisa menghasilkan satu cerpen? Kalau target satu cerpen dengan maksimal halaman misalnya enam halaman saja, kita cukup meluangkan waktu untuk menulis dua paragraf sehari. Kegiatan menulis untuk pekerja sibuk bukanlah hambatan lagi.

3. Prompt Writing Everywhere

Teknik prompt writing sering saya lakukan jika sedang bosan menunggu meeting yang belum dimulai atau saat menghadapi kemacetan di tengah perjalanan dinas luar kantor. Menulis prompt adalah mengambil ide secara random bisa dari gambar, pertanyaan singkat atau bahkan celetukan teman yang bisa kita jadikan pemantik ide tulisan. Misal saat mendengarkan sebuah lagu, lalu kita tertarik dengan judul lagunya, saya bisa menulis puisi singkat atau flash fiction dengan mengetiknya di smartphone atau tablet.

Puisi-puisi dan flash fiction yang terkumpul banyak, bisa dijadikan tabungan naskah untuk dibukukan, diikutkan lomba atau dikirimkan ke media. Nanti saat sudah memiliki waktu senggang, tinggal poles tulisan singkat menjadi lebih panjang lagi jika memang dibutuhkan. Selalu bawa buku catatan atau notes dan manfaatkan gadget untuk menulis prompt. Penulis sekelas JK Rowing saja pernah menuliskan idenya di tisu toilet ketika tidak menemukan kertas.

4. Rayakan Naskah yang mencapai Kata Tamat

Anda sudah bangun lebih pagi untuk menulis? Anda juga sudah menetapkan banyak deadline dan berhasil menyelesaikan sebuah naskah? Maka, hargailah dengan membuat perayaan keberhasilan bagi diri sendiri. Tiap selesai membuat cerpen dan mengirimkan untuk sebuah lomba atau event, tak peduli menang atau kalah, berilah penghargaan kecil-kecilan untuk diri kita sendiri. Bagi saya, cukup dengan traveling atau jalan-jalan singkat, membaca buku sepuasnya dan juga tidur sepuasnya di saat liburan tanpa menulis sama sekali. Tetapi jangan rehat menulis terlalu lama, maksimal tiga hari adalah waktu yang pas untuk recharge semangat menulis. Kalau masih malas, bertemanlah dengan banyak kawan penulis yang aktif berkarya, stalking medsosnya yang penuh pencapaian baru dalam menulis itu, lama-lama pasti kita akan tersentil ingin menulis lagi.

Tips menulis untuk pekerja sibuk di atas bukanlah hal yang mutlak untuk ditiru. Beberapa tips tersebut adalah hal-hal yang saya lakukan untuk terus berkarya di tengah kesibukan sebagai seorang pekerja kantoran. Jadi tidak ada alasan buat kita untuk tidak menulis bukan? No excuse for the complainer!

2 komentar

Tira Soekardi mengatakan...

aku mah gak bisa nulis saat waktu nunggu apalagi di hap atau tablet, matanya sudah gak kuat

Unknown mengatakan...

Selamat Siang Mbak Reffi,

Saya sedang blogwalking dan menemukan blog anda. Wah Mbak Reffi sepertinya suka sekali menulis.
Saya Soraya dari http://serumah.com.
Saat ini trend berbagi ruangan/roomsharing sangat gencar. Kami berinisiatif untuk membuat situs pencari teman sekamar/roommate agar orang-orang yang ingin menyewa rumah dapat berbagi tempat tinggal dan mengurangi biaya pengeluaran untuk tempat tinggal. Berawal dari ide tersebut, website serumah.com diluncurkan pada awal tahun 2016.

Saat ini saya membutuhkan bantuan anda untuk menuliskan artikel review mengenai serumah.com di situs blog anda. Kami sangat menghargai jika Anda bersedia untuk memberikan review terhadap website kami dan menerbitkannya di blog anda.

Mohon hubungi saya jika ada pertanyaan lebih lanjut. Saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatannya.

Soraya F.
Cataga Ltd.
soraya.serumah@gmail.com
http://serumah.com/