Manusia Hidup karena Chaos

Hidup adalah sekumpulan chaos. Kekacauan dan ketidakteraturan yang kadang membuat kita ingin diam, tak ingin bergerak. Bagi yang menginginkan kedamaian, tanpa kekacauan, bisa kusebut ia hidup tapi 'mati'.
Hidup adalah anugerah, jika dilihat dari sudut pandang Ketuhanan. Kita tercipta dari satu sel sperma unggul yang sanggup membuahi sel telur hingga menjadi bayi. Kita berhasil melewati masa sakit di masa kecil hingga tumbuh sehat mendewasa, ya itu anugerah. Namun anugerah itu didapat dari sekumpulan 'chaos'.
Jika ibu tak berani memperjuangkan sakit luar biasa saat melahirkan, dan memilih untuk membunuh janinnya, maka bisa dipastikan kita takkan lahir. Aku dan kamu pasti menyatu dengan darah yang dipaksa keluar dari rahim. Kekacauan, derita, kasih sayang, teriakan, sekarat adalah segala 'chaos' dalam hidup ibu supaya kita terlahir.
Tuhan menciptakan manusia  dan  mengaruniainya untuk mampu mengambil keputusan.
Dalam hidup sebagai manusia yang 'dewasa', chaos adalah bagian mutlak. Kau akan kacau ketika jatuh cinta, kau akan kacau balau saat hatimu patah, kau akan seolah mati ketika impianmu gagal.
Rangkaian kekacauan itulah pembentuk hidup.
Agar kita kuat, maka kita ditempa dan dihantam.
Agar semakin bijak, kita diberi ujian sesuai kelas diri.
Dan manusia 'chaos' bisa memilih semangat atau malah pasrah tanpa berusaha.
Sesungguhnya apa karunia Tuhan paling berharga?
Bukannya hidup,tetapi akal dan hati agar kita bisa memilih bagaimana kita menjalani hidup.

Tidak ada komentar