Belajar Pengelolaan Air di Rumah Air

Rumah Air, seprti namanya merupakan sebuah tempat yang dibangun agar warga Surabaya dan sekitarnya bisa lebih akrab dengan pengelolaan airnya sendiri. Selama ini, mungkin kita hanya tahu jika PDAM akan memasang pipa dan menyambungkan air di wilayah tempat tinggal tanpa tahu bagaimana air itu diproses. Apakah kita tahu kemana saja air itu disebarkan dan bagaimana pemerintah mengelola teknologi supaya air sungai bisa layak digunakan dalam kehidupan sehari-hari? Jalan-jalan ke Rumah Air di Jalan Basuki Rahmat No.  119, Surabaya ini bisa menjadi solusinya.

Bersama teman-teman penulis lintas komunitas yang tergabung di grup WhatsApp Travel Writing, saya berkunjung ke Rumah Air. Jam dua siang kami menunggu Pak Hendro Nugroho, selaku Humas dan narasumber yang akan menjadi guide di kunjungan kami pada 23 Juli lalu. Rumah Air sudah diresmikan di bulan Januari 2017. Butuh waktu kurang lebih setahun dari mulai perencanaan hingga proses membangunnya. Bisa dibilang, tempat ini memberikan informasi yang cukup lengkap tak hanya mengenai aktivitas PDAM Surabaya tetapi juga wawasan tentang air dan cara menjaga kebersihannya.



Pengunjung bisa mulai dari start point sambil melihat poster besar yang berisikan pembagian periode pengolahan air. Periode tersebut dibagi menjadi air masa lalu, masa kini dan masa depan. Air masa lalu adalah pengolahan air dengan cara dan alat tradisional, berlanjut ke masa kini yang lebih modern dan berikutnya impian PDAM agar di masa depan semua orang bisa minum air langsung dari keran. Teknologi terus diupayakan supaya jauh lebih meningkat agar kualitas air serta kepuasan pelanggan juga jauh lebih baik.
Tim travel writing bersama Pak Hendro sebagai narasumber



Sejarah Pengembangan PDAM
Sesuai dengan apa yang dijelakan Pak Hendro, Rumah Air memang tidak hanya didesain sebagai ruang pameran kerja dari PDAM saja, tetapi juga sebagai sarana agar pengunjung khususnya di wilayah Surabaya dan sekitarnya mengenal lebih dalam tentang sejarah pengelolaan air sejak zaman dahulu. Jenis pipa yang digunakan untuk mengalirkan air ke rumah-rumah penduduk serta meteran airnya juga terus mengalami pembaharuan baik dari segi bentuk, desain sampai kemutakhiran fungsinya. 

Jika terlintas di pikiran kita bahwa PDAM hanya bertugas untuk memproduksi air layak pakai dan juga menyalurkan air saja, sebenarnya adalah sebuah pemikiran yang kurang tepat sasaran. PDAM juga menjaga kesterilan air yang diproduksi beserta maintenance rutin yang dilakukan secara berkala di rumah penduduk. Seperti saya yang masih sangat awam dengan pipa air dan cara kerja PDAM bisa menggali lebih jauh apa saja yang ditangani oleh petugas PDAM lewat kunjungan di Rumah Air. 

PDAM sudah memiliki periode maintenance sendiri untuk penggantian pipa air. Jikalau pipa air warga mengalami bocor atau kerusakan, maka pelanggan harus segera membuat laporan ke PDAM supaya dapat segera ditangani. Kerusakan sebelum meteran air berjalan akan menjadi tanggung jawab PDAM, sedangkan kerusakan pada bagian sesudah meteran air akan menjadi tanggungan pelanggan. 

pompa air di sungai

jenis pompa air di rumah tangga sampai industri
PDAM Surabaya sudah mencangkup sekitar 96% area untuk disambungkan pipa. 4% yang masih belum atau jarang menggunakan pipa air PDAM contohnya daerah Benowo. Pengembangan PDAM juga dilakukan secara terperinci seiring dengan perkembangan teknologi. Pipa air untuk rumah warga pasti akan berbeda dengan pipa air yang dipakai di industri. Sangat menyenangkan ketika saya bisa mengetahui bagaimana teknologi PDAM terus berubah dari satu periode ke periode berikutnya. Mobilisasi penduduk dan pemahaman akan air bersih menjadi salah satu kunci peningkatan penggunanan layanan PDAM.

Masalah yang Sering Dialami PDAM
Meski PDAM terus berusaha meningkatkan kualitas teknologi dan pelayanan dalam distribusi air bersih, masih ada beberapa keluhan yang sering dikeluhkan masyarakat antara lain,
·         Air yang dirasa kurang bersih
·         Air susah keluar

Kedua masalah di atas sesungguhnya bisa dijelaskan secara logis. Karena sumber air utama di Surabaya adalah Sungai Brantas, jika sungai tersebut tidak dijaga kebersihannya, pasti akan memengaruhi kualitas kebersihan air. Kalau terkadang timbul keluhan air macet atau susah keluar, barangkali ada pipa bocor atau sedang mengalami perbaikan. Mirip dengan sistem PLN yang kadang memutus aliran listrik jika ada sumber listrik yang konslet atau butuh perbaikan.

Kita juga berperan penting untuk menjaga kebersihan air. Jangan hobi membuang limbah dan sampah sembarangan ke aliran sungai supaya sumber air tidak tercemar. Segera hubungi petugas PDAM atau datang ke kantor PDAM jika dirasa ada keluhan.
Keran air siap minum


saya eksis dulu :D
PDAM memiliki impian besar yaitu ingin menyajikan air siap minum langsung dari keran seperti di luar negeri. Untuk mendukung impian tersebut, sudah dilakukan uji coba dengan meletakkan alat penjernih air hingga siap minum seperti di ITS dan Unair. Tentunya kerjasama yang baik atara masyarakat dan PDAM harus terkordinasi dnegan baik. Semoga kita lebih cinta lingkungan dan tak lagi menyia-nyiakan air di sekitar kita.

4 komentar

Novy Writer mengatakan...

Tulisannya cukup bagus. Isinya menarik dna informatif.

Reffi Dhinar mengatakan...

Makasii buat mampir ya bu Novyy :)

Reffi Dhinar mengatakan...

moga next time bisa join ya

Reffi Dhinar mengatakan...

tengkyu ditunggu juga tulisannya :)