Bagaimana Mengembangkan Ide Cerita dari 5W+1H

Tips menulis fiksi


Konsep 5W+1H adalah konsep dasar agar tulisan kita memiliki isi yang pas. Seringkali konsep ini lebih banyak ditekankan pada tulisan reportase, liputan atau artikel lainnya. Hal ini tentunya sudah sesuai dengan kaidah jurnalistik agar tulisan tidak kehilangan arah dan tidak terlalu bertele-tele.


Padahal meski lebih banyak ditekankan pada konsep penulisan artikel reportase atau berita, 5W+1H ini juga bisa menjadi kerangka ide dasar yang membantu sebelum kita membuat cerita fiksi.


 1. What (Apa)

 Apa yang ingin Anda tulis? Cerita tentang apa? Apa yang menjadi tema utama dan pesan utama ceritanya? Apa genre ceritanya? Apakah ingin menulis cerita romance, fantasi, atau lainnya? Hal ini menjadi bagian pertama ketika Anda ingin menulis sebuah cerpen, novel atau  flash fiction misalnya.

 2. Who (Siapa)

 Siapa saja tokoh yang akan muncul di dalam cerita? Siapa yang menjadi tokoh utama dan tokoh sampingan? Siapa yang menjadi tokoh antagonis, protagonis, atau malah tokoh dibuat berkarakter abu-abu? Tokoh memegang peran penting dalam sebuah cerita fiksi. Dee Lestari pernah mengatakan bahwa tokoh adalah dutanya cerita. Isi tersampaikan lewat karakter, dialog, dan monolog tokoh selain juga dari narasi.

3. When (Kapan)

Kapan cerita ini terjadi? Waktu yang dijelaskan di dalam cerita bisa berupa latar pagi, sore dan malam. Bisa juga dijelaskan dari aturan jam atau situasi saat tokoh sedang beraktivitas, contohnya cerita tokoh bertemu kekasih saat hendak berangkat kerja.

 4. Where (Di mana)

 Di mana cerita ini berlangsung? Penulis bisa mengembangkan lokasinya sebagai penguat deskripsi cerita. Biasanya penulis novel akan menjelaskan suasana tempat sampai suhu udara untuk menjelaskan sebuah kondisi lokasi. Hal ini akan memudahkan pembaca larut dalam cerita.

 5. Why (Mengapa)

 Mengapa masalah itu terjadi? Mengapa harus tokoh utama yang kalah? Mengapa harus terjadi di tempat itu? Kata kunci ini biasanya saya gunakan untuk menggali lebih dalam ide cerita yang saya dapat. Kata tanya ini juga menjadi kunci sebab akibat dalam cerita, terutama dalam cerita yang memiliki banyak bab. Buatlah list mengapa sebanyak mungkin, lalu rangkai menjadi gagasan cerita secara berkesinambungan.

6. How (Bagaimana)

Bagaimana cerita bermula? Bagaimana konflik berawal? Bagaimana masalah selesai? Bagaimana tokoh saling bertemu? Bagaimana sudut pandang cerita yang ingin digunakan? Kata tanya ini akan menjelaskan cara kita mengeksekusi cerita.


Tips menulis fiksi


Itulah kegunaan 5W+1H yang bisa kita pakai untuk membuat premis, sinopsis dan outline cerita. Bahan dasarnya jika sudah diolah secara matang, maka mengembangkan ide menjadi cerita fiksi pun tidak akan terlalu sulit lagi. Selamat mencoba!

2 komentar

Ahmad Kumaedy mengatakan...

Makasih tipsnya kak, saya kalau nulis artikel sering melupakan ini, padahal penting juuga kan ya...

Reffi Dhinar mengatakan...

sip makasii