Cinta Membuat Elbert Reyner Menjadi Movie Blogger

tips movie blogger
foto dok. Elbert Reyner


Film adalah hiburan sejuta umat. Sudah menjadi kodrat bagi manusia untuk mencari hiburan berupa tontonan selepas bekerja atau sekadar mengisi waktu luang. Lihat saja perkembangan film di Indonesia dan mancanegara. Dulu tiap kali ada pagelaran layar tancap di kampung-kampung, pasti tidak akan pernah sepi peminat. Film dalam negeri pernah mengalami masa jaya-jayanya di medio 80 sampai 90-an lalu memasuki masa mati suri hingga digebrak kembali dengan film remaja Ada Apa dengan Cinta, Petualangan Sherina dan Jailangkung di awal 2000-an.

Bioskop menjadi salah satu tempat menarik untuk pergi bersama keluarga hingga berkencan dengan orang terkasih. Kini pergi nonton sudah menjadi semacam lifestyle keren semacam ngopi di kafe. Dan semakin banyaknya pecinta film yang tumbuh juga mendorong sebuah hasrat untuk mengabadikannya dalam sebuah tulisan seperti lewat blog. Salah satu movie blogger Indonesia yang terbilang sukses dalam membangun blog filmnya adalah Elbert Reyner. Dan kali ini Elbert akan berbagi apa alasannya membuat blog film dan bagaimana ia mengembangkannya hingga sesukses sekarang.

  • Menulis Review Film Karena Suka

Menonton film sudah menjadi hobi Elbert. Menariknya lagi tiap selesai menonton sebuah film, ia berhasrat untuk meluapkan opininya tentang film itu dan berdiskusi dengan sesama penyuka film. Blog adalah platform  paling awal yang ia kenal. Ia menganggap jika menulis di blognya A Cinephile's Diary, itu sama dengan menulis di buku harian. Mengawali dari hal yang disukai lalu berlanjut untuk ingin mengembangkannya adalah langkah awal yang baik.


  • Bagaimana Membuat Review yang Baik

“Waktu nulis review, saya selalu memulai dari summary di paragraf pertama. Ini memudahkan saya dan pembaca juga buat kasih introduction tentang film yang akan dibahas sebelum masuk ke topik utama yaitu tentang kualitas filmnya.” Jawab Elbert di dalam email yang dia tuliskan untuk menjawab pertanyaan saya.

Introduction ini sangat penting agar pembaca bisa paham dengan apa isi yang akan dibahas. Elbert mengibaratkan bagian ini sebagai pengenalan tokoh atau karakter di sebuah film. Pembaca yang tidak paham hanya akan mengecek rating tanpa peduli isi reviewnya seperti apa.

Langkah berikutnya adalah membahas terkait plot dan premis sesuai dengan opini Elbert. Apa yang ia sukai dan tidak ia sukai akan dijabarkan di bagian tersebut. Dan di bagian akhir akan dibuat kesimpulan reviewnya dengan memberikan bintang dari skala 1 sampai 5.

tips movie blogger
foto dok. Elbert Reyner

  • Ketertarikan Pembaca Indonesia pada Film Menurut Elbert

Menurut Elbert seiring dengan membaiknya industri perfilman nasional saat ini turut mendorong tingkat kepercayaan penonton pada karya anak negeri. Berbeda halnya di tahun 2011 lalu saat industri film sedang turun drastis serta angka penurunan penonton di bioskop yang semakin lesu. Kasus tingginya pajak film di tahun 2011 sempat membuat film dari beberapa studio besar tidak bisa masuk. Merembet ke anggapan nasionalisme untuk lebih mencintai film nasional daripada asing, malah mendorong masyarakat untuk anti film Indonesia. Syukurnya, permasalahan tersebut makin terurai dan kualitas film nasional turut meningkat.

  • Prospek Movie Blogger di Masa Depan

Elbert tidak pernah berniat untuk menggantungkan hidupnya dari blog,” Tujuan saya bikin blog itu cuma tiga dan nggak pernah berubah: sebagai media untuk berpendapat, untuk mencari teman sesama pecinta film dan membangun network di dunia film.” Katanya.

foto dok. Elbert Reyner

Pendapat lain dari peraih penghargaan Indonesia Piala Maya ini adalah agar dalam menulis harus menikmati prosesnya serta jujur. Meski Elbert terkadang menerima kritik atau rasa tidak suka dari seorang film maker karena reviewnya, ia beranggapan itu adalah bagian dari proses menulisnya secara jujur dan apa adanya. Terbukti, dengan ketulusannya dalam berproses, Elbert meraih pencapaian yang melebihi nilai materi. Mulai dari berkenalan dengan para sineas film, aktor dan aktris sampai prestasi terbarunya menjadi bagian dari produksi film Buffalo Boys yang baru tayang di bioskop sejak 19 Juli 2018 lalu.

  • Kriteria Movie Blogger yang Baik dan Tools-nya

Elbert biasa menggunakan Pages dari Macbook Pro dan blogger sebagai media review filmnya. Tulislah sesuai gaya kamu, cocok dengan kata hati dan jangan terlalu baper saat membuat ulasan. Tontonlah beragam genre sampai yang film klasik seperti di Netflix agar wawasan kamu lebih berkembang. Ulasan sepanjang 400 sampai 500 kata sudah cukup menarik asal diimbangi dengan pengaturan gambar yang sesuai agar pembaca tidak jenuh. Biasanya Elbert akan menyisipkan gambar setelah satu atau dua paragraf.


Itulah penjelasan Elbert Reyner terkait aktivitas bloggingnya. Kecintaannya pada film telah mendorongnya untuk mau berbagi lewat blog dan mencapai banyak prestasi. So Inspirative!


6 komentar

Kontengaptek mengatakan...

Wah makasih ilmunya , jadi dapet inspirasi dan motivasi nih buat review film..
Dan pastinya yang sesuai hatimu dan jangan terlalu baper saat membuat tulisan.. Hehe

BlogSabda.com mengatakan...

apakah mbak akan mengikuti jejaknya dengan blog satu lagi tentang film???

saya paling suka ada review film, eh bukan review sih, tapi dia menjelaskan hal-hal detail yang terlewat oleh penonton, seperti pesan2 tersembunyi atau kaitannya dengan film lainnya

Reffi Dhinar mengatakan...

semoga bermanfaat :D

Reffi Dhinar mengatakan...

blognya satu lagi sudah ada :D hanya masih belum terlalu aktif karena kadang lupa nulis setelah nonton film lama atau baru, yang pasti blog wordholic dan moviereffi tetap akan jalan keduanya

sisi lain young engineer mengatakan...

Mantepp,, punya ciri khas tersendiri yak..

Reffi Dhinar mengatakan...

keren emaaang