Ingin Move On? Hadapilah Kenyataan!!

tips move on


Di beberapa kesempatan bertemu sahabat dan kenalan, mereka sering bertanya apa resep saya selalu terlihat bahagia dan passionate. Ditambah lagi saya adalah orang yang sering jadi sasaran tempat curhat. Padahal ada masa di mana saya juga pernah down sampai makan saja malas, salah satunya patah hati atau ada masalah di tempat kerja.

 Namun life must go on, hidup harus jalan terus. Untungnya orang tua menanamkan prinsip untuk berani bertanggungjawab atas apapun pilihan hidup dan berani menerima kesalahan. Sayangnya, tidak semua beruntung menerima pembelajaran bagaimana mengakui kesalahan yang telah dilakukan.

Betapa banyak yang di luar berkoar-koar jika dirinya kuat, tetapi jauh di dalam hati hancur berantakan. Bahkan jika ada yang membahas soal penyebab sakit hatinya, berpura-pura itu tidak masalah. Atau malah sebaliknya, ada yang sudah tahu jika keputusan yang diambil berdampak tidak baik buat diri, hanya saja bersikap naif dengan pikiran kita akan mampu mengubah yang buruk menjadi baik. Bodoh dan tabah tipis sekali perbedaannya.

Dari beragam pengalaman kawan yang mau berbagi kepada saya dan menyaring apa yang pernah terjadi di dalam hidup saya, ada beberapa hal yang seharusnya ditanam dalam pikiran supaya kita tak menjadi Pasukan Gagal Move On.

1.         You Are Not Superhero! Be Smart!
Pernah dengar komentar begini dari seseorang yang sedang kasmaran sampai buta mata hatinya?

“Dia itu mungkin sering bohong, tapi aku pasti bisa ngubah kebiasaannya.”
“Kalau aku sabar, pasti hobinya buat ngomong kasar bakal hilang.”

Atau di bidang pekerjaan seperti ini.
“Mungkin bosku ini melatihku supaya aku jadi tangguh.” (Padahal tidak ada penghargaan baik secara finansial dan moral, si bos hobi memaki tanpa mengajari)

tips move on


Manusia itu diciptakan cerdas kok. Dan memang tiap kali kita menerima kesulitan, tidak boleh langsung berpindah haluan atau menyerah. Tetapi jika sebuah keadaan yang berusaha kita perbaiki itu membuat kualitas hidup terus menurun, maka sudah seharusnya kita berhenti. Mencoba beberapa kali itu harus, namun kalau berisiko melemahkan semakin parah maka angkat kaki dan katakan selamat tinggal. Kamu bukan superhero!

Kalau hubungan cintamu lebih banyak membuatmu menangis berember-ember, putuskan hubungan. Jika orang yang kamu percaya, tega berbohong ratusan kali, maka putuskan untuk tidak percaya lagi. Jika seseorang sering tidak menghargaimu, putuskan untuk berhenti akrab dengannya.

Tiap orang memang berhak dengan kesempatan kedua, tetapi tidak untuk kesempatan keempat hingga kelima. Kesalahan yang dilakukan berulang kali itu bukan khilaf, melainkan watak. Jangan repot-repot berusaha mengubah, waktu kita lebih berguna untuk menjalin hubungan baru yang lebih suportif.

2.         Jujur Menerima Konsekuensi Keputusan yang Kita Ambil
Pernah salah mempercayai orang atau gagal di sebuah hal yang kita tekuni itu bukanlah sesuatu yang memalukan. Kita tidak bisa memprediksi situasi dan kondisi yang akan terjadi di masa depan, yang bisa kita kendalikan adalah bagaimana respon dalam menghadapinya. Bersikap baik memang tidak boleh pilih-pilih, tetapi kalau apa yang kita pilih rupanya salah, jangan malu mengakui. Jujur pada diri sendiri itu yang paling penting. Kalau sudah tahu bahwa keputusan itu keliru, maka segera berhenti melanjutkan dan berpindah ke langkah baru.



3.       Tidak Berusaha Melupakan, Jangan Hanya Menikmati Diam
Semakin berusaha melupakan, maka pasti akan sulit move on. Terus menyimpan dendam, maka hidup akan semakin tidak tenang. Memaafkan tanpa memberi kesempatan kedua kali itu hak kita. Tidak membenci itu pilihan utama, lalu terus upgrade diri agar menjadi pribadi yang selangkah lebih maju.

Carilah bidang baru yang bisa kita pelajari, buatlah target impian yang ingin kita capai dari hal paling sederhana. Datangi tempat baru dan perbanyak kegiatan. Mendekatkan diri pada Tuhan tentu wajib. Kita awalnya mungkin akan berpura-pura kuat, sampai akhirnya menjadi kuat hanya pilihan yang bisa diambil. Meresapi masa lalu yang pahit dengan stalking, malas makan, membenci semua orang hanya akan meredupkan aura diri. Menangislah hari ini, lalu besok berjalanlah dengan gagah.


Apakah sudah tahu pilihan mana yang ingin kamu ambil agar menjadi lebih tangguh? Tentukan sekarang, jadilah pejuang bukannya pecundang!


10 komentar

Riza Firli mengatakan...

ia nih harus bisa move on :)

Reffi Dhinar mengatakan...

selamat berjuang :D

Rohyati Sofjan mengatakan...

Sedang berjuang untuk move-on. Salam kenal.
Saya suka kalimat di atas, tegas! Meninggalkan sesuatu yang cuma bawa hal pahit itu butuh keberanian, agar lepas dari beban.
Tetap melangkah!

Reffi Dhinar mengatakan...

Terus berusaha 😃

Fanny F Nila mengatakan...

Apa karena aku cendrung cuek yaa, jd dr dulu ntah napa lbh gampang move on. Dr urusan pacar, mantan suami pertama, dll. Kalo memang ga bisa dipertahanin dan cuma bikin aku stress, ya ngapain dilanjutin.. Aku lbh mentingin kebahagian diri ku sendiri dulu sih. Kalo akunya aja ga bahagia, gmn bisa bahagiain org lai :D.

Makanya tiap kali nasehatin temen utk move on, kdg mereka nanya, kenapa aku terlalu gampang lupain seseorang. Yaaa trus mau gmn. . Ngapain diinget2 kalo mereka aja cm bisa nyakitin. :p. Cintai diri sendiri dulu, baru cintai orang lain

Reffi Dhinar mengatakan...

kereen mbak, kalo cuek sih nggak ya,tapi perempuan kaya mbak jalan banget logikanya,,kalo orang cuek tapi hatinya over mellow ya bisa gagal mup on wkwkwk

malicaahmad.com mengatakan...

Aku harus belajar move on selama 3 tahun. Bukan hal mudah harus menjejali diri dengan hal-hal positif agar bisa move on.hihi
Mau tak mau harus berjuang sana-sini supaya hal-hal negatif tidak mudah masuk.
Tapi enaknya kalau si mantan sudah berhasil dibuang pada tempatnya, rasanya hidup itu tenang banget.

Tipsnya kereen mbak Reffi.

Reffi Dhinar mengatakan...

Tiap orang punya fase mbak. Tak peduli berapa lama, karena kita punya waktu masing2. Tetap berjuang dan selamat karena sudah menjadi petarung hebat 😍😁

Unknown mengatakan...

Selalu menginspirasi, 😘😚

Reffi Dhinar mengatakan...

Makasii 💋