10 Tips Praktis Menulis Fiksi


10 Tips Praktis Menulis Fiksi
image source: @neonbrand (Unsplash)

Menulis adalah salah satu kegiatan mengasyikkan yang tidak butuh biaya dan waktu yang bisa disesuaikan dengan keinginan kita. Menulis dapat menghasilkan penghasilan tambahan, contohnya saja menulis artikel di surat kabar, penulis novel, cerpen dan lain-lain. Mungkin Anda adalah seorang penggila buku namun merasa tidak berbakat dalam menulis? Jawabannya, SALAH BESAR... 

Tiap orang tidak perlu bakat alam untuk tumbuh menjadi penulis profesional, modal menjadi penulis yang baik adalah gemar membaca, mau belajar dan siap berlatih menulis. Dalam materi kali ini, saya akan membedah beberapa kendala menulis fiksi, dan inilah beberapa tips praktis menulis kreatif fiksi yang telah saya rangkum dari beberapa sumber.

   1. Judul
Mungkin Anda sering mendengar pepatah Dont’t judge a book by it’s cover, pepatah ini mungkin sangat sesuai bila Anda ingin mencari kualitas, bukan hanya pembungkus yang mengkilap namun miskin manfaat. Tetapi kita juga tidak boleh memungkiri, bahwa judul yang menarik dan membuat penasaran tentunya akan membuat mata kita tertarik untuk membelinya, apalagi saat ini di berbagai toko buku, semua buku yang dijual telah dilapisi plastik pembungkus agar tidak bisa dibaca. 

Jadi buatlah judul yang membangkitkan rasa ingin tahu pembaca, menggelitik, tidak menimbulkan makna ambigu namun tetap mewakili keseluruhan isi cerita.


   2. Pembukaan Menarik
Paragraf pertama dari cerita harus menimbulkan minat dan hasrat bagi pembacanya. Memilih kata-kata yang tidak terlalu bertele-tele serta membawa pembaca untuk masuk ke tema cerita yang anda buat. Poin ini sangat penting, karena biasanya editor naskah akan membaca secara keseluruhan sebuah naskah jika paragraf atau bagian pembuka cerita sangat menarik dan menggelitik rasa penasaran pembaca.

Berikut adalah salah satu contoh paragraf pembuka dari cerpen saya yang berjudul “Ada Cinta di TPA”,, “Bocah kecil itu menatapku dengan bola matanya yang jernih. Pakaiannya yang compang-camping, badannya yang hitam dan bau tak menutupi pesona matanya yang menjeratku. Lalu aku direngkuhnya dan aku dipeluknya erat-erat. Aku tak lagi merasa jijik. Ada kehangatan yang menyergap dalam sanubariku. Aku yang mula-mula berencana perlahan mati di sudut gelap tempat ini, disebuah sudut kecil di kotaku yang kucintai, kini seolah menemukan setitik cahaya.”
  

    3. Penutup yang Memberikan Pesan
Jangan terburu-buru untuk menuntaskan cerita. Buatlah cerita yang senatural mungkin hingga akhir. Penutup yang baik dapat memberikan pembaca sebuah perenungan atau amanat yang tersirat. Buatlah ending cerita yang membuat pembaca bebas untuk beropini atau mengembangkan imajinasinya. Bila membuat ending yang jelas, hindari pemilihan kata-kata yang seolah mendikte jalan pikiran pembaca.


10 Tips Praktis Menulis Fiksi
Buatlah alur dan konflik masuk akal
          Image Source: @victor_g (Unsplash)



  4. Alur
Anda bisa menggunakan alur maju, mundur atau campuran. Yang paling penting adalah buat alur yang mudah dipahami dan runtut. Andah boleh menggunakan alur campuran, asal pembaca tidak kebingungan untuk membacanya. Posisikan diri anda sebaga pembaca atau minta orang lain sebagai pembaca pertama anda.


  5. Seting yang Pas
Untuk membuat cerita yang terasa nyata dan membangkitkan imajinasi pembaca, Anda harus melakukan riset secara detail dan menyeluruh mengenai setting yang anda gunakan dalam cerita. Jangan hanya mengandalkan pengetahuan Anda yang terbatas. Lakukan riset melalui media internet, buku atau terjun langsung ke lokasi.


  6. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam naskah fiksi bisa berbentuk kata ganti orang pertama dan orang ketiga. Untuk penulis pemula, biasanya sering menggunakan kata ganti pertama untuk mendalami karakter. Semuanya terserah Anda, pakailah yang menurut Anda paling cocok digunakan dalam cerita.

  7. Kesesuaian Bahasa
Lihat tema cerita yang Anda buat, apakah isinya mengenai percintaan remaja, komedi, dan lain-lain. Sesuaikan gaya bahasa sesuai dengan tema yang Anda buat. Dan sesuaikan juga dengan logika cerita, misalnya seorang siswa SMU yang biasa memakai bahasa gaul saat berbicara dengan temannya tentu akan memakai bahasa sopan ketika bicara dengan gurunya di sekolah.

  8. Konflik
Konflik adalah bumbu cerita yang paling ditunggu oleh pembaca. Ramu konflik cerita dengan bumbu yang menarik dan buat senatural mungkin, jangan terlalu banyak membuat kalimat hiperbol. Buatlah seolah-olah pembaca ikut merasakan permasalahan yang dialami tokoh dalam cerita.



10 Tips Praktis Menulis Fiksi
image source: @rawpixel (Unsplash)

 9. Karakter yang Hidup
            Karakter atau tokoh adalah bagian terpenting dalam cerita fiksi. Konflik, alur dan bagian lain dari cerita fiksi bisa gagal atau berhasil meraih atensi pembaca dari kekuatan tokoh-tokohnya. Dee Lestari mengatakan bahwa tokoh adalah duta dalam sebuah cerita fiksi. Buatlah karakter yang natural, jelas sifat dan kebiasaannya hingga jelas juga cara bicara dan berpakaiannya supaya bisa hidup di benak pembaca. Jangan terlalu membuat tokoh protagonis yang sempurna misalnya. Buatlah kekurangan dan kelebihan tokoh atau karakter tersebut secara manusiawi.

   10. Logika Cerita
Logika cerita adalah kelogisan dalam mengurai alur dan jalannya cerita. Misalnya Anda membuat cerita berlatar belakang tahun 60-an, tentu akan sangat tidak masuk akal bila di dalam cerita menyebutkan iklan masa kini atau telepon Blackberry.




Inilah beberapa tips singkat menulis kreatif fiksi untuk Anda. Semoga bermanfaat untuk Anda yang berniat menjadi penulis fiksi. Teruslah berlatih dan tetap belajar

5 komentar

ali farhan mengatakan...

kadang kalo nulis fiksi seolah2 ceritanya 'punya' alurnya sendiri,,mau diarahin kok rasanya alur yg mw kita bikin kok ga pas..hehe

Hapudin mengatakan...

Artikel yang berguna banget euy. Terima kasih ya.

Reffi Dhinar mengatakan...

Sama2 semoga bermanfaat 😁

Unknown mengatakan...

Gimana cara menambahi scene romance di cerita yang fokus pada aksi misteri...?
Katanya cerita action tanpa romance itu garing .. tp saya gak bisa buat cerita romance.. jd apa saya harus fokus ke aksi misteri tanpa selingan romance... Atau ditambahi seadanya...
Atau ada saran lain...
Mohon jawabannya kak...
Terima kasih

Reffi Dhinar mengatakan...

Hai,lain kali tunjukkan namamu yaa jangan malu :)
Ini sama dengan penulis horor, nggak semua cerita horor harus ada bumbu romance. Soal action tanpa romance itu bisa kok, anggapan salah kalau ada yang bilang tanpa romance maka cerita tidak menarik. Coba kamu fokus pada hal lain, di dalam cerita action itu ada sisi persahabatan yang bisa digali? Cerita kompleksitas keluarga atau masa lalu tokoh misal? Referensinya banyak kok, misal film Ashfall di korea yang baru tayang 2019, atau film Hollywood lain. Buatlah sesuatu yang membekas di hati pembaca, tonjolkan sisi psikologis tokoh dan relasi dengan tokoh lainnya tak melulu dari segi romance