Ketahui Cara Optimasi Blog Lewat Twitter

 

 


Twitter adalah media sosial yang paling sering saya gunakan. Sebagai seorang bloger, mengaktifkan medsos untuk promosi tulisan tentunya menjadi keharusan. Ternyata masih banyak yang harus saya pelajari soal memanfaatkan Twitter ini. Jika tahu strategi optimasinya, tentu akan berpengaruh baik untuk blog dan personal branding.

 

 


         Hal Buruk yang Muncul di Twitter

Sebagai pengguna sejak tahun 2009, saya jadi tahu perkembangan Twitter. Jujur saja, saya membuat akun Twitter memang untuk curhat terselubung. Kadang juga saya membuat kalimat-kalimat galau tanpa khawatir ada yang kepo karena sebagian besar teman menggunakan Facebook. Sempat tidak terlalu aktif karena sibuk kerja, ketika makin serius di dunia blog, saya kenal dengan profesi buzzer di Twitter. 



Dan ada beberapa hal yang saya cermati bisa menjadi keburukan jika terus ditulis di Twitter lalu menjadi kebiasaan.

·         Doyan Membuat Ujaran Kebencian

Jari manusia itu lemas, ringan sekali untuk mengetik kata-kata menyakitkan dan bernada kebencian di akun yang postingannya tidak disuka. Kadang saya gatal ingin berkomentar, beberapa kali juga terpancing emosi. Ya namanya bukan manusia sempurna, hehe.

Biasanya ujaran penuh kebencian ini dialami akun-akun sosok terkenal, instansi publik, hingga akun personal yang tweetnya kontroversial sekaligus viral. Mudah sekali menyatakan jijik pada unggahan seseorang, misalnya hingga si pemilik akun yang kontennya dibagikan mendapat banyak haters. Jujur saja, membaca banyak tweet seperti ini cukup menguras emosi.                                                                                 

Twitter bahkan memberlakukan kebijakan khusus untuk mengontrol ujaran kebencian yang bertebaran di platformnya. Seperti yang dilansir di situs Tech Crunch, sejak pertengahan tahun 2019, Twitter telah memperingatkan sekitar 60 ribuan akun yang terdeteksi melakukan pelanggaran soal ujaran kebencian. Wah sangat tinggi sekali.

 

·         Terlalu Mengumbar Masalah Pribadi

Menggunakan media sosial berarti harus siap untuk menghargai perbedaan yang ada di halaman maya kita. Meskipun kita berteman baik dengan seseorang di dunia nyata, belum tentu kita cocok dengan pilihan politiknya yang sering diumbar di medsos. Kunci kontrol ada di diri kita. Makanya saya pun mulai berpikir untuk tidak terlalu mengumbar masalah pribadi.

Masalah pribadi yang diunggah di medsos dalam wacana healing atau katarsis agar tidak menumpuk menjadi racun emosi, ada yang wajar dan ada yang tidak enak dibaca. Standar orang memang berbeda-beda. Jujur saja saya sendiri risih kalau membaca unggahan penuh kalimat kasar ke bekas tempat kerja, membicarakan keburukan pasangan, sampai menyebar foto kawan yang membuat jengkel. Sebisa mungkin saya tidak ingin membagikan hal yang berpotensi mempermalukan orang lain.

·         Penipuan

Bagi pengguna Twitter pasti tidak asing dengan tweet yang diawali dengan kalimat ini, “Twitter, please do your magic.” Setelah pembukaan tersebut, biasanya akan diikuti sebuah narasi meminta bantuan atau donasi. Tweet ini dapat mendulang banyak share, retweet, dan like. Uang donasi pun lebih cepat terkumpul.

Tetapi ternyata tak sedikit yang membuat tweet tentang permintaan donasi dengan tujuan menipu. Karena menemukan hal-hal seperti itu, saya jadi waswas sendiri dan memilih untuk berdonasi di platform yang lebih kredibel.

 

Saya harap kita bisa menghindari beberapa kebiasaan buruk di Twitter. Dari sebuah media untuk menampung cuitan sehari-hari, saya juga menemukan banyak akun bermanfaat. Beruntung saya bisa mengikuti kelas Twitter Optimization for Blogger yang diselenggarakan atas prakarsa IIDN dan Indosat Ooredoo.


 

Di kelas ini saya jadi tahu apa saja yang harus mulai saya pelajari dan lakukan agar Twitter bisa teroptimasi. Selain itu, dalam rangka usaha menghindari kebiasaan buruk yang saya sebut di atas, perlu juga lebih fokus pada strategi memaksimalkan Twitter untuk membangun personal branding seperti yang diajarkan oleh Mbak Kartika Putri Mentari, seorang Social Media Enthusiast sekaligus Campaign Operation Manager di HIIP Indonesia. 

 

Mbak Kartika Putri Mentari, pemateri

Persiapan Optimasi Twitter

Saat mengikuti materi yang disampaikan oleh Mbak Kartika, saya berkata dalam hati, “Wah ada yang sudah kulakukan dan ada yang belum kupraktikkan nih supaya artikelku lebih bagus engagementnya.” Apalagi Twitter termasuk dalam jajaran lima besar medsos yang paling banyak digunakan. Kesempatan meningkatkan engagement tentunya menjadi peluang yang sangat bagus.

Data dari materi kelas

Ketika membuat thread, kita seharusnya memikirkan betul konsep yang akan dibuat. Saya setuju dengan apa yang disampaikan Mbak Kartika mengenai apa saja yang harus disiapkan sebelum ngetweet.

1.       Rencanakan branding seperti apa yang ingin kita bangun.

2.       Siapa audiens yang ingin kita buat tertarik dengan tulisan kita.

3.       Rajin membagikan link blog.

Setelah merenung, saya jadi tahu jika branding yang ingin saya bangun adalah sebagai seorang Wordpreneur. Karena mencintai bahasa asing serta suka menulis fiksi serta nonfiksi sama besarnya, saya tidak ingin membatasi diri akan menulis genre apa. Maka saya amati analisis demografi pembaca blog.

Rupanya sebagian besar pembaca blog wordholic.com dan moviereffi.com itu berasal dari kalangan milenial di range usia 18-35 tahun. Untuk gaya bahasa, saya suka dengan gaya ceria, kadang ceplas-ceplos, dan kadang sedikit komedi. Selain itu saya selingi ngetweet dalam Bahasa Inggris karena mutual di Twitter itu juga banyak yang berasal dari negara lain.

 

Rancangan Optimasi Twitter agar Mendukung Branding dan Performa Blog

Belajar saja tanpa praktik tidak akan membuat kemampuan kita terasah. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk menerapkan apa yang diajarkan Mbak Kartika adalah langsung mengaplikasikan beberapa tips untuk meningkatkan performa blog lewat optimasi Twitter.

  



1.       Thread menarik lalu arahkan ke blog

Banyak ide yang sering muncul di kepala. Makanya kadang ketika malas menulis di blog, maka akan saya susun saja dalam tweet pendek-pendek yang tersusun menjadi sebuah thread. Salah satu blog saya isinya mengulas soal film dan serial (kebanyakan drakor). Metode membuat thread ini sangat menarik untuk diseriusi.

Thread tentang teori drakor
The King Eternal Monarch


 

Kalau tertarik dengan sebuah film atau drakor, saya tak segan untuk melakukan riset fakta cerita sampai ke penulis skenarionya. Seperti yang saya lakukan ketika mengikuti drama The King Eternal Monarch beberapa bulan lalu. Tweet ini mendapat sambutan yang cukup baik karena plot dan alurnya memang terkait dengan time-traveling serta sains.

Banyak penonton yang merasa terbantu dengan analisis yang saya buat. Hanya saja waktu itu saya belum mengaitkan link blog moviereffi.com di threadnya. Nanti jika hendak membuat ulasan drakor atau film, saya akan menyusun thread opini untuk menarik lebih banyak calon pembaca blog.

 

2.       Menyusun thread ala microblog

Saat ini sedang booming tren membuat microblog di Instagram. Dengan template sederhana yang bisa kita buat di Canva, tips-tips bermanfaat mendapat respons yang baik dari follower. Kebetulan saya mengembangkan kelas menulis di platform Wordholic Class. Di akun IG @wordholic_class saya dan tim sering merencanakan konten tips menulis atau wawasan literasi dengan desain gambar menarik.

Menyusun thread dengan gambar

 

Sesuai dengan apa kata Mbak Kartika jika saat ngetweet dan membuat thread, visual menarik juga membantu menarik minat pembaca. Maka sudah mulai saya susun thread dengan unggahan gambar ala microblog. Selain untuk berbagi, hal ini sangat bagus untuk membangun personal branding saya sebagai seorang Wordpreneur.

 

3.       Jangan lupakan hashtag

Hashtag sangat membantu agar tweet yang kita buat bisa diperhatikan lebih banyak orang meskipun belum follow. Ini sudah saya rasakan sendiri. Setelah sering membuat thread terkait analisis atau opini tentang drakor, saya mendapatkan banyak follower baru yang juga sama sukanya. 

 

Hashtag ini bagus untuk mengecek tren

Saya pun sengaja menulis tweet sesekali dalam Bahasa Inggris agar mendapat lebih banyak kawan mancanegara. Rasanya asyik sekali ketika sedang menyukai sebuah topik lalu ada teman yang bisa diajak berdiskusi.

 

4.       Maksimalkan fungsi Retweet, Quote Tweet, dan Like

Jangan lupakan teman. Bloger itu hidup dalam komunitas. Setelah memiliki teman sesama bloger di Twitter, saya juga suka sekali meretweet, menekan tombol Like, dan membuat Quote tweet di tulisan yang menarik perhatian. Tulisan bermanfaat dari kawan sesama bloger juga perlu dibaca lebih banyak orang. 

Contoh ketika quote tweet yang inspiratif

Menekan tombol Like atau Bookmark akan membantu saya untuk kembali membaca tweet dari kawan sesama bloger yang sangat relate dengan diri atau hal baru yang ingin saya pelajari. Twitter tidak hanya untuk membangun branding, tetapi juga alat belajar. Sesekali lakukan juga blogwalking jika ada waktu luang.

 

Yang namanya menggunakan Twitter, pasti tak lepas dari internet. Ketika mengikuti kelas webinar kolaborasi IIDN dan Indosat Ooredoo ini, saya jadi tahu produk-produk menarik yang sangat membantu jika kita ingin ngeblog atau berbisnis.


Salah satu produk yang saya suka adalah IMPreneur dari Indosat Ooredoo. Saat ini saya juga mulai membangun platform kelas menulis Wordholic Class. Aktivitas daring sangat banyak dilakukan seperti upload konten di Instagram, membangun jejaring di Twitter, atau menyusun desain untuk konten microblog. Semuanya butuh internet. 


Fitur yang ditawarkan oleh IMPreneur Indosat Ooredoo ini antara lain:

  •       Kuota besar yang mencapai 320 gb
  •     Bisa membagikan kuota sampai 25 orang yang tergabung dalam tim
  •    Bisa sharing kuota telepon dan internet
  •    Membantu pebisnis untuk berkolaborasi dan mengembangkan lini usahanya

Karena tim Wordholic Class baru dua orang yaitu saya dan satu orang lagi, saya bisa memilih paket berlangganan IMPreneur Indosat Ooredoo sesuai kebutuhan. Paket berlangganannya terbagi menjadi dua kategori yakni Pro dan Fit. Untuk tim dan lini bisnis yang masih kecil seperti Wordholic Class, saya bisa memilih yang paket Fit nih. Jika timnya sudah makin berkembang, saya bisa melakukan upgrade ke paket Pro. Kalau dihitung-hitung sih jauh lebih hemat dan harga berlangganannya lumayan terjangkau.

Sebagai bloger saya juga semakin terbantu dengan IMPreneur ini. Kuota besar bisa saya gunakan untuk mengedit desain visual untuk blog, mencari sumber referensi untuk artikel, sampai membuat kelas daring. Kelas menulis daring Wordholic Class  fokus pada menulis artikel blog dan kini mulai merambah ke fiksi.

Lebih senangnya lagi setelah melihat apa saja benefit yang didapat jika berlangganan paket Impreneur adalah ada kuota utama dan kuota khusus untuk akses aplikasi-aplikasi yang sering saya pakai untuk membuat konten dan membangun branding. Soal kekuatan sinyal juga tidak perlu diragukan lagi. Saat ini Indosat Ooredoo sudah banyak membangun jaringan internet di berbagai kota di Indonesia.

 

Inilah rangkuman apa saja yang saya dapat di kelas optimasi Twitter. Semoga rencana meningkatkan kualitas ngetweet yang saya rencanakan, bisa terlaksana dengan baik. Yang paling penting adalah komitmen, semangat pantang menyerah, dan hasrat untuk terus belajar. Terima kasih IIDN dan Indosat Ooredoo!

 

Referensi Artikel:

(https://techcrunch.com/2020/08/19/twitter-claims-increased-enforcement-of-hate-speech-and-abuse-policies-in-last-half-of-2019/)  

 

 

“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog IM3 Ooredoo X IIDN Mengoptimalkan Peluang Dunia Blogging” 


 

5 komentar

Wonder Umma mengatakan...

Sharingnya super banget... thumbs up.. gegara baca postingan ini jadi pengen instal twitter lagi..hehehe.. twitterku udah lama kuhapus soalnya .. kerenlah pokoknya..

Reffi Dhinar mengatakan...

Haha btw aku ga instal app Twitter jadi hanya dari browser kok. Biar hapenya ga keberatan. Makasih udah mampir😀

Alina mengatakan...

Waaah jadi tau apa yang harus kulakukan sm twitterku😂

Reffi Dhinar mengatakan...

terapkaan hahaha

Arif Rudiantoro mengatakan...

Wah sya juga penguna twitter sudah sangat lama tapi tak angurin beberapa tahun, ini mulai saya pakai lagi tuk mempromosikan blog,

Cukup efektif sih kalau promosi di twitter, tapi masalah ujaran kebencian kayaknya lebih gila dan bebas, pornografi apalagi.