Belajar Menguatkan Diri dari Sepuluh Pesan Cinta




Judul Buku : PS: I Love You
Penulis        : Cecelia Ahern
Alih Bahasa : Monica Dwi Chresnayani
Jumlah halaman : 632 halaman
Tahun terbit : Cetakan kedua, Februari 2007
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Belajar hidup bersama kenangan masa silam untuk menapaki masa depan, itulah yang dilakukan Holly Kennedy. Holly Kennedy adalah tokoh utama dalam novel PS: I Love You karya Cecelia Ahern, dan sudah difilmkan. Bagi penggemar kisah romantis, mungkin telah menikmati versi filmnya, tetapi tidak ada salahnya anda membaca novel ini dan menikmati naik turunnya perjuangan Holly dalam menerima kematian suami tercintanya, Gerry.

Gerry meninggal setelah perjuangannya untuk sembuh dari penyakit tumor otak ganas tak membuahkan hasil. Ia dan Holly adalah pasangan romantis yang amat jarang bertengkar. Satu sama lain sama-sama saling menggantungkan. Sungguh, gambaran pasangan ideal dicerminkan oleh hubungan Gerry dan Holly. Hubungan yang sehat tak hanya dilandasi rasa cinta dan setia. Rasa persahabatan, keinginan untuk melindungi seperti saudara, memiliki kehidupan yang tak hanya diisi kegiatan berdua dengan pasangan, adalah pondasi bagus dalam rumah tangga.

Dunia Holly seketika berubah asing dan gelap sepeninggal kematian Gerry. Selama dua bulan pertama, Holly hanya tinggal di dalam rumahnya dan memutuskan hubungan dari dunia luar. Kunjungan dan dukungan dari sahabat serta keluarga tak mampu mengobati kepedihan hati Holly. Ketika tujuan hidup dan tempatnya bergantung telah tiada, Holly menjadi hidup segan mati tak mau, semuanya hampa. 

Namun, ternyata Gerry diam-diam telah menulis sepuluh pesan yang ia kirimkan untuk Holly di tahun berikutnya, sebelum ia meninggal. Surat itu berisi permintaan Gerry pada Holly yang hanya boleh dibuka tiap pergantian bulan. Mulai dari ermintaan Gerry agar Holly melakukan karaoke, membeli baju baru, memberi tiket berlibur, hingga meminta Holly untuk meraih impian dan menciptakan kenangan baru. Walau diiringi deraian air mata tiap membaca pesan dari suaminya, Holly justru bangkit dari keterpurukan setelah mengikuti permintaan Gerry. Ia merasa Gerry masih ada di sisinya.

Novel ini tak hanya memantik hujan air mata, tokoh-tokoh di sekitar Holly juga memiliki karakterisasi yang kuat dan sangat menghibur. Sahabat karib Holly, Denise dan Sharon, juga turut membantu kuatnya Holly, terlepas beragam kejadian konyol yang mengikuti mereka. Keluarga Holly yang memiliki watak beragam dan sering membuat Holly kesal, juga mampu menggelitik senyum pembaca sekaligus memberi pelajaran. Betapapun anehnya watak keluarga kita, keluarga akan menjadi tempat yang nyaman bagi kita jika membutuhkan kehangatan. Dukungan sahabat juga mampu mengentaskan kita dari luka patah hati.

Novel ini memiliki alur menuju klimaks dengan sangat cantik. Ketika pada pesan terakhir, Gerry meminta Holly untuk menciptakan kenangan baru meskipun kenangan mereka masih diingat, membuat Holly jatuh dalam bimbang. Surat terakhir itu menyadarkan Holly jika keberadaan Gerry akan menghilang, ia harus mulai memutuskan sendiri langkahnya ke depan. Ada satu bab yang menceritakan betapa hancurnya hati Gerry saat ia menuliskan daftar pesan untuk istrinya, ia sadar jika hidupnya tak akan lama lagi. Tetapi Gerry tak ingin bersikap egois, justru kekuatan cintanya yang membuat ia terus berjuang melawan penyakit seklaigus menerima takdir apapun yang terjadi.

 Pembaca akan ikut merasakan bagaimana menjadi Holly. Kepiawaian penulis dalam mendefinisikan interaksi Holly dengan lingkungan serta bagaimana Holly mengenang Gerry, sungguh mengesankan. Patah hatinya seorang istri dan keengganan untuk menciptakan kenangan baru karena Holly menganggap itu sama dengan mengkhianati mendiang Gerry, dikisahkan dengan sangat rinci. Ketulusan dan kesetiaan yang luar biasa adalah anugerah terindah dalam hubungan percintaan. Holly akhirnya memutuskan untuk terus bersyukur sebab ia masih diberi kesempatan sempat tertawa, menangis dan saling merindukan dengan Gerry. Kenangan itu akan terus hidup di hatinya, namun cinta dan masa depan harus direngkuhnya. Karena cinta sejati justru dimulai dari mencintai diri sendiri.