Tampilkan postingan dengan label flash fiction. Tampilkan semua postingan
Tiket Kereta Api Melepas Kenangan

Tiket Kereta Api Melepas Kenangan

Tiket kereta api berada di tangan, apa yang akan kauputuskan? Segera berlari menuju stasiun lalu pergi atau masih harus berpikir ribuan kali? Kau bilang, kekecewaanmu pada kota ini sudah berlapis-la…
Malam Ini Di Sudut Jalan Beraksara

Malam Ini Di Sudut Jalan Beraksara

Aku datang ke kota ini dengan membawa sejumput petunjuk yang kamu sisakan kemarin malam. Jalan, huruf beraksara Jawa yang tak bisa kubaca dan juga kertas kosong yang hanya berisi pesanmu adalah pengi…
Tatapan Mata untuk Aira

Tatapan Mata untuk Aira

Maskara. Alis yang baru disulam. Tubuh yang baru saja diberi lulur tradisional. Bahan-bahan itu semua sudah menempel di wajahku dan menjadikannya indah. Mata-mata itu akan mengagumiku. Memenuhi memo…
HANTU

HANTU

Hantu itu datang lagi. Hanya sekitar empat tahun sekali karena tanggal lahirnya  dan juga kematiannya sama. Hanya selisih beberapa jam. Hantu itu berbicara di hadapanku, hembus nafasnya terasa dingi…
Pembenci Kopi

Pembenci Kopi