Mei
melihat sertifikat pengumuman yang berada di genggamannya dengan tatapan tak
terbaca. Seolah masih tak bisa percaya, berulang kali Mei membaca perlahan satu
demi satu huruf yang mengh…
“Aku benci
banget sama dia. Dia itu cowok yang nggak tahu diri Shel, huhuhu,” Suara tangisan
Rista membuatku sedikit tidak nyaman. Bagaimana tidak, dia menangis terisak
dengan mata merah mengerikan da…
Sudah 30
tahun berlalu dan aku baru berjumpa dengannya sekarang. Bocah bermata bening
itu kini telah menjadi pria gagah dengan simbol kejantanan dan kehormatannya,
simbol yang dulu kuagung-agungkan. …
“Tunggu aku di gazebo belakang,
dekat dengan pilar-pilar itu,” kata Rendi kepadaku. Semalam ia meneleponku
ketika aku sedang sibuk belajar menghadapi ujian akhir semester. Rendi adalah
kawan yang kuk…