Judul : A Gift From A Friend
Penulis : Merry Riana dan Alva Tjenderasa
Jumlah Halaman : 570 halaman
Tahun terbit : cetakan keenam, Desember 2012
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Kata siapa untuk menjadi sukses secara finansial, kita
harus menjadi karyawan selama bertahun-tahun? Merry Riana, seorang wanita
cantik dan tangguh, memperoleh kesuksesan secara finansial di usia yang relatif
muda yaitu 26 tahun. Lewat buku ini, Merry tak hanya membagikan sekelumit kisah
hidupnya, tetapi juga tips-tips menggapai tangga kesuksesan.
Merry menempuh pendidikan perguruan tinggi di Singapura ketika
Indonesia baru saja melalui kerusuhan Mei 1998. Kedua orang tua Merry ingin
agar putrinya dapat menempuh pendidikan dalam suasana yang tenang dan aman. Akan
tetapi untuk membiayai kebutuhan kuliah dan kehidupannya, Merry dan orang
tuanya menanggung hutang hingga 40 juta dolar Singapura. Tanpa sepengetahuan
keduaorang tuanya, Merry memutuskan untuk hidup prihatin dengan uang 10 dolar
seminggu. Makan mi instan dan roti tawar biasa adalah menu yang sering
dikonsumsi oleh Merry selama dirinya menempuh pendidikan.
Tanpa bantuan modal dan koneksi,Merry memberanikan diri
untuk menempuh jalur bisnis untuk mencapai mimpinya- bebas hutang sebelum usia
30 tahun. Merry nekat tidak melamar posisi sebagai karyawan, karena gaji
karyawan tidak akan dapat membuat hutang-hutangnya cepat terlunasi. Seorang lulusan
teknik elektro Universitas Nanyang berani menempun jalur bisnis untuk mengubah
nasibnya.
Merry menjelaskan jika di dunia ini terbagi menjadi dua
jenis yaitu 20% orang yang menguasai 80% harta dunia dan 80% orang yang
menguasai hanya 20% dari harta dunia. Buku ini memberi trik menarik tentang kerja
keras dan cerdas. Bekerja keras sejak pukul 9 hingga lima sore sebagai
karyawan, akan lama mendatangkan kekayaan. Sebagai karyawan, seseorang harus
naik jabatan dan menggantikan posisi karyawan di atasnya. Waktu yang dibutuhkan,
gaji yang naik sedikit-sedikit dan rasa takut di-PHK adalah kumpulan rasa cemas
yang sering melingkupi hati seorang karyawan perusahaan.
Pondasi yang tidak pasti dalam berwirausaha memang penuh
ketidakpastian, namun untuk mencapai mimpi bebas finansial, kita harus siap
membayar harganya. Merry bebragi tiga prinsip yang dianutnya yaitu
vision-action-passion. Sebagai calon enterpreneur sejati, kita harus
berpandangan jauh ke depan. Tetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Jika
tujuan tidak ditentukan, kita akan berjalan tanpa arah. Lebih baik lagi jika
kita memiliki seorang mentor yang tepat, visi kita pun akan semakin terarah. Visi
yang sudah ditetapkan, maka perlu dieksekusi ke langkah berikutnya yaitu bertindak.
Bertindak atau action adalah elemen penting dalam bebrisnis dan mencapai mimpi
besar kita lainnya. Visi sebagus apapun tidak akan terwujud tanpa tindakan
nyata.
Perjalanan mencapai mimpi dan cita-cita tidaklah selalu
mulus. Oleh sebab itu, dibutuhkan passion atau hasrat dalam menghadapi tiap
tantangan. Menurut Merry, dengan passionlah dirinya bisa bangkit dari beberapa
kegagalan bisnis serta investasi. Kerugian akan digantikan kesuksesan berlipat
selama passion terus menyala.
Uang adalah salah satu tolok ukur kebebasan finansial. Lewat
buku ini, kita diajari untuk menggunakan uang dalam tujuan yang sesuai. Uang seperti
api, yang jika digunakan dalam skala yang tepat dapat bermanfaat bagi kehidupan
manusia, namun jika salah menggunakannya maka uang atau api dapat membinasakan.
Jangan menanamkan mindset membenci uang dan kekayaan. Gambar target dan mimpi
setinggi mungkin dan persiapkan diri untuk menghadapi tantangan. Kesuksesas bukan
hanya para pemilik modal dan kekuasaan, tanamkan pola pikir sukses semuda
mungkin.
Tidak ada komentar
Posting Komentar