Perjalanan Mencari Jati Diri

Judul : Altitude 3676, Takhta Mahameru
Penulis : Azzura Dayana
Jumlah Halaman :422 halaman
Tahun Terbit : Cetakan Kedua, Februari 2014
Penerbit : Indiva Media Kreasi

Mencari jati diri adalah salah satu hal yang selalu dilakukan tiap orang. Siapapun yang berpikir untuk menggali apa yang diinginkan dirinya dan apa yang ingin dicapai, membutuhkan perjalanan berliku demi menemukan hal tersebut. Novel Altitude 3676, Takhta Mahameru karya Azzura Dayana ini tak hanya memotret perjalanan pencarian jati diri dua orang anak manusia berlainan jenis, tetapi juga menggali keindahan panorama alam nusantara.

Faras, seorang gadis cerdas asli penduduk Ranu Kumbolo, memulai perjalanan mencari seorang pemuda yang ia anggap sebagai sahabat, Ikhsan. Pertemuan beberapa kali yang menyisakan banyak kesan mendalam bagi Faras dan sebuah cerita mengejutkan yang keluar dari mulut Ikhsan, membuat Faras bertekad untuk menemui Ikhsan untuk memastikan bahwa sahabatnya itu tidak bertindak di luar batas. Ikhsan menceritakan sekelumit keinginannya untuk membunuh ayah kandungnya sendiri. Itulah sebabnya Faras yang saat itu belum memberikan nasehat yang sesuai, merasa berhutang  jawaban pada Ikhsan.

Tak sengaja ditengah perjalanan, Faras bertemu dengan adik tiri Ikhsan, Mareta. Mereka bertemu di Candi borobudur dan akhirnya melakukan perjalanan bersama menuju Makassar. Sepanjang perjalanan, keduanya saling menerka dalam hati ada misteri apa yang sedang tersembunyi. Mareta yang rupanya sedang dalam perjalanan melepas stres akhirnya mengetahui jika Raja Ikhsan, saudara tiri yang ia benci itulah yang sedang dicari oleh Faras.

Keistimewaan novel ini adalah berani mengeksplorasi tiap karakter secara terpisah. Sudut pandang ‘aku’ digunakan untuk tokoh Faras, Ikhsan dan juga Mareta, yang meski bukan sebagai karakter utama tetapi ia juga turut menjadi benang merah penting dalam perjalanan Faras mencari Ikhsan. Pembaca juga akan diajak berkenalan dengan budaya setempat, seperti bagaimana sejarah kapal pinisi dibuat dan karakter pelaut Bugis yang tersohor dengan keberanian serta ketangguhannya melawan samudra.

Ikhsan yang memiliki sifat keras, sinis dan juga dibayangi dendam, perlahan mencair dengan kebaikan hati Faras. Sejak kecil, Ikhsan harus rela melihat penderitaan ibunya yang terus dirongrong istri pertama ayahnya. Hingga pada satu titik ketika ayah Ikhsan meninggalkan Ikhsan dan ibunya dan bersikap acuh pada penderitaan keluarga kecilnya yang lain. Ikhsan pun bertekad untuk membalas dendam setelah ibunya tewas membakar diri. Sebelum ibunya tewas, istri pertama ayahnya datang dan mengancam dengan ditemani anak buahnya. Akibat depresi dan tak tahan diancam, ibu Ikhsan memilih jalan pintas.

Berbekal  foto dan pesan singkat melalui email yang dikirim oleh Ikhsan, Faras nekat menyeberangi pulau. Ikhsan pun menemukan banyak perubahan dalam dirinya selama perjalanan panjang yang ia lakukan. Setelah sempat dipenjara setelah menculik Aulia, saudara tirinya sekaligus kakak kandung Mareta, serta melakukan percobaan pembunuhan pada ibu Mareta, Ikhsan menuju Kalimantan kemudian menyeberang ke tempat kelahiran sahabatnya, Fikri. Tak disangka, ternyata Fikri pun telah tewas setelah terlibat perkelahian demi membela kehormatan keluarganya. Ikhsan begitu terpukul karena Fikri adalah satu-satunya sahabat dekat yang tidak pergi meski dirinya sudah bersikap buruk.


Kehadiran Ikhsan justru mencairkan kebekuan hati ayah Fikri. Keluarga Fikri pun mulai belajar mengikhlaskan kematian anaknya. Akan tetapi Faras dan Ikhsan belum sempat bertemu lagi sampai akhirnya Faras dan Mareta memutuskan kembali ke Ranu Kumbolo, di kaki Gunung Semeru.
Novel ini penuh dengan kejutan dan juga falsafah hidup. Ada hal yang mengejutkan ketika menuju bab-bab terakhir. Aulia ternyata terlibat dalam sebuah jaring yang menghubungkan Ikhsan dan Faras.

Pecinta travelling, akan senang dengan keindahan alam yang terpotret secara puitis di novel ini, evolusi karakter masing-masing tokoh juga mendorong rasa penasaran tersendiri. Siapapun yang sedang terluka, menyimpan dendam dan berusaha mencari jawaban, mungkin perlu membaca buku ini.

1 komentar

Unknown mengatakan...

Halo, nama saya Rasheeda Muhammad. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Mrs Amanda, yang menawarkan jumlah pinjaman dari 650 juta dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres pada tingkat hanya 2%. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa pinjaman saya diterapkan untuk dipindahkan ke rekening saya tanpa penundaan. Saya berjanji saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email-nya: amandarichardssonloanfirm@gmail.com atau amandaloan@qualityservice.com
Anda juga dapat menghubungi saya di rasheedamuhammad10@gmail.com email saya.
Semua saya lakukan sekarang adalah untuk bertemu dengan angsuran bulanan saya.