Mewajibkan Sistem Listrik Prabayar Untuk Kos Mahasiswa







Memasuki dunia mahasiswa adalah sebuah titik baru bagi seorang remaja menuju dunia yang lebih dewasa. Jika di masa sekolah sudah pasti jenjang waktu pendidikan dan pelajaran yang harus ditempuh, di perguruan tinggi ditentukan oleh diri kita sendiri seberapa cepat waktu wisuda.Salah satu hal baru lainnya yang kita alami ketika menjadi mahasiswa adalah belajar hidup mandiri dengan tinggal di tempat kos.

Banyak mahasiswa yang harus merantau ke luar daerah atau ke luar kota demi menuntut ilmu di perguruan tinggi impiannya. Setelah resmi mejadi anak kos ada satu hal lagi yang perlu kita pelajari yaitu pelajaran mengontrol pengeluaran. Dan inilah yang juga saya alami. Selama berstatus sebagai mahasiswa, saya harus belajar menghemat uang saku kiriman orang tua dan juga bersaing dengan ongkos kos yang terus naik tiap tahun ajaran baru. Masalahnya, biaya listrik disamakan untuk setiap kamar dan saya tidak tahu berapa rincian pemakain listrik tiap bulan. Otomatis, karena merasa tidak adil, saya dan teman-teman menjadi suka membawa tambahan barang elektronik secara diam-diam.

Oleh sebab itu bagaimana kalau PLN dan pemerintah menetapkan sebuah peraturan untuk mewajibkan tiap pemilik kos mahasiswa agar menggunakan sistem listrik prabayar. Jika sistem listrik prabayar dipatenkan dalam aturan pemerintah, maka anak kos bisa mengatur pemakaian listriknya sendiri dan bisa belajar mandiri. Selain itu pemilik kos tidak bisa seenaknya saja menaikkan harga kos, sehingga pembayaran kos khususnya untuk listrik, berbeda-beda bagi tiap penghuninya.

Dengan listrik prabayar atau listrik pintar, anak kos akan lebih menghargai dan belajar menghemat pemakaian listrik. Pemilik kos juga tidak bisa mengambil keuntungan secara sepihak dalam tarif listrik. Semoga dengan artikel blog ini, PLN dan pemerintah bisa memberi solusi positif untuk mahasiswa atau pelajar yang sedang menjadi anak kos. Bravo, PLN!




Tidak ada komentar