Karimun Jawa, I Fall in Love


Saya bukanlah penggemar wisata pantai. Bagi saya, pantai hanyalah kumpulan pasir dan juga laut yang warnanya itu-itu saja. Apalagi saya bukanlah orang yang betah mendapat sengatan matahari lama-lama. Namun semenjak setahun lalu, setelah saya mengunjungi beberapa objek wisata pantai yang masih perawan dan juga indah, saya mulai membuka hati untuk menikmati keindahan pantai. Menunggu matahari terbenam atau matahari terbit, duduk di atas pasir sembari mengobrol dengan sahabat, atau cukup memandang lautan lepas  seorang diri rupanya bisa memberi efek ketenangan diri.

Lalu saat beberapa kawan memasang foto berlibur di Karimun Jawa, saya tertegun. Eh, rupanya ada pantai dengan macam-macam ornamen seeksotik ini. Bahkan lokasinya tidak harus terbang atau naik kapal ke luar pulau Jawa. Jujur saja, bagi saya wisata pantai terindah hanya ada di daerah Lombok, Sulawesi atau wilayah timur lainnya. Karimun Jawa dengan jajaran pulau-pulau kecilnya, ternyata memiliki keelokan yang tak kalah. Letaknya pun berada di Jawa Tengah, bukannya luar pulau.


sunset di karimun jawa (sumber: Google)


Meski saya tak menjadikan pantai sebagai destinasi favorit di saat berlibur, ada satu hal yang membuat saya ingin pergi ke Karimun Jawa, yaitu menikmati matahari terbenam di penginapan apung seperti yang saya lihat di salah satu foto teman saya. Dengan siapa saya ingin ke sana? Tentu saja dengan salah satu sahabat baik saya yang juga hobi traveling yaitu Devinta, atau biasa saya panggil Devi. 

Alasan utama saya ingin mengajak Devi adalah karena kami sama-sama tidak memfavoritkan pantai. Tetapi membayangkan perjalanan dengan kapal kecil dari Jepara menuju kepulauan Karimun Jawa, lalu menikmati lautan lepas jauh dari perkotaan. Serunya lagi karena kami pernah berlibur berdua di tempat yang tidak kami kenali yaitu Semarang, maka apa salahnya untuk mencoba berlibur berdua di Karimun Jawa? Apalagi Karimun Jawa disebut-sebut sebagai Maladewanya Indonesia. Wow, siapa yang tidak penasaran coba? 

Yang ingin saya lakukan di Karimun Jawa selain menikmati keindahan pantai, sunset dan sunrise juga suasana tenangnya adalah bisa berkonsentrasi menulis di sana. Saya juga pasti membawa buku-buku favorit saya, termasuk buku yang sudah saya terbitkan. Menulis di tempat baru dan juga suasana berbeda akan melancarkan ide-ide segar. Saya bisa menuliskan keindahan Karimun Jawa dari mata saya sendiri, saya ingin bisa merasakan pengalaman menarik seperti berenang dengan kawanan hiu, dan juga menghasilkan banyak puisi atau cerpen bersetting Karimun Jawa dalam berbagai genre. Foto selfie buku saya dengan latar belakang keindahan Karimun Jawa pasti akan terlihat lebih cantik.


Berenang bersama hiu (sumber Google)

Satu hal yang ingin saya bawa dari sana selain kenangan dan juga potret antik adalah pengalaman bisa bersosialisasi dengan penduduk setempat. Bagaimana masyarakat setempat menikmati hasil dari ditetapkannya Karimun Jawa sebagai objek wisata unggulan Jawa Tengah, lalu komoditas apa yang bisa menjadi oleh-oleh khas. Langsung terjun di tengah masyarakat pasti akan lebih seru serta memiliki sisi humanis yang akan sangat berkesan. Dan tentu saja sebuah memori yang bisa saya jadikan sebagai tulisan berharga agar semakin banyak masyarakat yang mengenal wisata Karimun Jawa. Saya lebih senang mencari sisi unik atau sudut yang bisa digali dari Karimun Jawa selain wisata bertema kelautannya.


buku puisi karyaku yang bisa kunikmati saat Sunset di Karimun Jawa

 sedapnya jika bisa memotret abu-abu indah Karimun Jawa dengan bukuku



Dan semoga sebuah impian kecil ini dapat menjadi kenyataan. Siapa tahu Paradiso Tour  menjadi salah satu pembuka kesempatan saya untuk bisa menjelajah Karimun Jawa. Selagi muda, saya ingin menjelajah banyak tempat indah. Sebuah perjalanan akan mendekatkan saya pada apa yang saya cari dan apa yang dapat saya pelajari.

2 komentar

Mukhsin Pro mengatakan...

Sumpah, ini keren banget. Kapan-kapan saya mau jalan-jalan kesana.

Reffi Dhinar mengatakan...

saya juga pengen banget :D