Manfaat Domain DotCom untuk Blog Kata Reffi





Blog awalnya hanya saya pakai untuk media ‘tempat sampah’ pikiran dan perasaan. Karya-karya yang gagal di sebuah kompetisi, akan saya posting di blog pribadi. Curahan perasaan yang tidak bisa saya ungkapkan secara lisan, tertuang lewat prosa atau puisi yang rupanya bisa dibukukan. Iseng-iseng membuat akun blog di Blogspot, saya belum ada niatan untuk mengubahnya menjadi blog yang bisa dinilai secara materi.

Banyaknya pembaca yang mampir, komentar, kritik dan saran yang masuk untuk tulisan-tulisan, membangun kebanggaan buat saya. Dimulailah perkenalan saya dengan dunia blog lebih dalam lagi. Di dalam grup-grup online blogger yang saya ikuti, ada banyak istilah asing yang tidak saya kenal. Blogwalking, backlink, keyword, bahkan cara memanfaatkan widget di dalam blog adalah hal-hal yang masih belum bisa saya pahami. Alasannya adalah saya kurang suka dengan istilah asing yang berhubungan dengan teknologi.

Semakin lama ngeblog dan memiliki lebih banyak kawan sesama blogger, banyak sekali hal-hal yang dibagi oleh  mereka yang berhasil menang lomba atau giveaway. Blogger yang bisa traveling ke tempat yang disukai secara gratis, digaji dari penulisan content di sebuah website, membuat saya sadar jika blog memiliki pengaruh yang sangat kuat di tengah masyarakat melek teknologi. Saya tidak paham coding dan utak-atik desain blog juga saya tidak bisa. Alhasil, pelan-pelan semua pelajaran dasar ngeblog bisa saya tangkap dari tutorial di Youtube atau arikel di website lain. Pertama kali bisa menambahkan label atau category di halaman blog saja membuat saya sangat gembira.

setelah menjadi narasumber blogger di event Dompet Dhuafa Jatim

Setelah hampir setahun memiliki blog gratisan, saya tergoda untuk mengubahnya menjadi berbayar entah dengan domain Dotcom atau Dotnet. Karena saya membayar domain setiap tahunnya, saya berpikir untuk memaksimalkan Blog Kata Reffi. Rasanya malu saja jika sudah membeli domain tapi postingannya belum meningkat secara kualitas. Saat ngeblog diniatkan untuk menjadi ladang mencari tambahan rezeki, saya mulai merancang apa saja yang harus dilakukan setelah membeli domain. Di tahun 2014, blog newreffi.blogspot.com berubah domain menjadi www.wordholic.com.

Namun untuk mengubah alamat domain tidaklah semudah itu, apalagi buat saya yang gagap bahasa kode atau program. Jadi setelah membeli alamat domain, butuh waktu sebulan lebih sampai akhirnya saya berhasil mengutak-atik blog lama sampai berubah alamat domain. Blog sudah memiliki domain berbayar, masalah berikutnya adalah bagaimana caranya mendapatkan tambahan rezeki?


Merasa ilmu yang masih dangkal, saya memilih untuk mengikuti pelatihan online menulis artikel. Mengeluarkan uang untuk investasi ilmu bukanlah hal yang sia-sia. Tak lama kemudian saya memberanikan diri untuk mengikuti kompetisi menulis artikel selama 30 hari nonstop. Dengan tema yang ditentukan, saya wajib menulis artikel dengan jumlah kata tertentu di blog. Saya coba praktekkan ilmu yang sudah didapat di pelatihan online sebelumnya. Alhamdulillah hasilnya saya mendapat juara pertama dan kedua di dua periode lomba. Inilah untuk pertama kali blog saya menghasilkan uang.

Dengan kepercayaan diri yang sudah meningkat, saya mulai mengikuti kompetisi blog yang lain dan hasilnya, saya lebih sering gagal. Ternyata selain kemampuan menulis, dalam ngeblog juga dibutuhkan kemampuan membuat desain visual yang mumpuni. Itulah kelemahan terbesar saya. Saya sempat terjebak dalam rasa minder tiap kali mengikuti lomba dan membaca postingan kawan-kawan blogger yang sering jawara, bagus sekali baik kualitas konten maupun desain infografiknya.

Namun, untuk membuat blog saya bisa mendulang rezeki, ada jalan lain selain lewat lomba. Setelah saya menulis berbagai macam artikel baik kuliner, opini, sastra, review buku dan traveling, pembaca saya semakin meningkat. Lalu lambat laun, saya dikenal sebagai blogger. Iseng-iseng saya mendaftarkan diri di sebuah situs untuk kerja freelance. Tiap kali melakukan bid atau penawaan, saya gunakan artikel di dalam blog sesuai dengan tema yang dibutuhkan klien. Setelah beberapa lama, penawaran saya mulai dilirik, dan sudah beberapa kali pula saya mendapat job sebagai content writer di website lain. Ini semua berkat blog saya. Blog telah menjadi portofolio.
bersama blogger senior Pakde Cholik


Saat inipun, untuk sebuah job placement post atau menulis artikel review, rate yang diberikan bisa berbeda tergatung besarnya pagerank, domain authority (DA) dan juga apakah blog sudah memakai domain berbayar atau belum. Dengan domain berbayar, tentu rate yang diterima akan lebih tinggi daripada yang gratisan. Pengalaman asyik berikutnya selain mendulang rezeki, saya juga diminta berbagi ilmu tentang ngeblog kepada kawan sesama penulis. Personal branding sebagai blogger membawa dampak positif kepada diri saya. Beberapa kali tawaran job masuk dari brand karena mereka membaca artike-artikel di blog. Ajaib sekali bukan? 



Serius ngeblog sudah membuat saya belajar berbagai hal. Mulai dari menulis artikel yang berkualitas, belajar melakukan penawaran kepada calon klien, dan sebagainya. Meski butuh waktu kurang lebih 3 tahun sampai blog saya benar-benar memiliki tabungan artikel yang pas untuk dilirik brand, perjalanan itu bukanlah perjalanan yang menyusahkan. Jatuh bangun membangun blog Kata Reffi sudah mengubah pandangan saya tentang ngbelog yang awalnya hanya sebagai kegiatan pelintas waktu. DotComForMe changes my life and my blog brand. #DotComForBlogging makes my blog more precious. Terus belajar, dan semangat ngeblog!














4 komentar

Khoirur Rohmah mengatakan...

Awalnya juga sempat ragu2 mau TLD.in blog. Bingung ntar gimana cara mindahinnya, eh nggak taunya mudah, asal dipandu juga sihh hheee

Fakhruddin mengatakan...

Dotcom memang baik utk meningkatkan citra blog, dan benar seharusnya setelah ganti dotcom, kualitas tulisannya meningkat.

Anonim mengatakan...

Kalo aku malah kebalikan mbak, sejak awal langsung dot com padahal pas itu belum tau apa2...hihihi itu juga karena disaranin sama mbak nisa yang ngajarin saya tentang blog

Reffi Dhinar mengatakan...

hehe, saya gaptek banget awalnya