Semangat Menulis Semakin Berkobar Berkat IIDN



Saya pertama kali mengenal komunitas IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) dari sebuah kolom artikel mengenai founder IIDN, Ibu Indari Mastuti di koran Jawa Pos pada pertengahan 2012. Dalam artikel itu dijelaskan mengenai sepak terjang Bu Indari dalam menjalankan agensi naskah Indscript Creative yang membuat saya tertarik untuk follow akun facebook Indscript Creative dan join di grup Ibu-Ibu Doyan Nulis Interaktif.
Di grup IIDN saya mengenal banyak sekali ibu-ibu rumah tangga cerdas dan memiliki semangat menulis yang tinggi di tengah urusan rumah tangga yang sangat sibuk. Tujuan dari IIDN yang menggawangi para ibu cerdas tersebut agar dapat mengaktualisasikan diri lewat tulisan membuat mimpi lama saya terpacu dan tumbuh kembali, yaitu mimpi menjadi penulis yang hebat. Sebelumnya saya hanya menjadikan menulis sebagai hobi tanpa pernah mengirimkannya ke media atau mengikuti lomba menulis karena satu alasan, yaitu belum pede dan merasa belum matang dalam menulis.
 Suatu hari saat sedang berselancar di dunia FB, saya melihat sebuah postingan catatan dari ibu Lygia Pecanduhujan mengenai pelatihan kelas menulis online yang akan diadakan oleh IIDN. Saya merasa sangat tertarik dan akhirnya mengikuti salah satu kelasnya. Rasa tidak percaya diri itu mulai menghilang semenjak saya mengikuti pelatihan menulis online Writerpreneur Artikel 1 yang diselenggarakan oleh Indscript Creative dan dimentori oleh Bu Indari.
Tips-tips menulis artikel yang diberikan membuat semangat saya terpacu untuk menulis dan mengirim tulisan ke media. Walaupun belum ada yang dimuat, tapi semangat menulis itu menjadi semakin berkobar setelah mengenal banyak ibu-ibu cerdas yang saling berlomba dalam mempercantik tulisan. Masa saya yang masih muda ini kalah dengan ibu-ibu cerdas itu? Oleh karena itu saya semakin semangat untuk berlatih menulis dan mengikuti komunitas serta workshop menulis lainnya.
Saya memiliki minat dalam berbagai tema kepenulisan entah fiksi atau non-fiksi. Setelah join dengan IIDN, saya juga mencari buku karya Bu Indari Mastuti yang berjudul “Bukan Buku Best Seller” untuk belajar lebih banyak bagaimana cara menulis dan membuat buku yang baik dan menarik. Semakin lama menulis menjadi kegiatan yang lebih mengasyikkan dan saya sudah tidak terlalu khawatir lagi bagaimana tanggapan orang lain terhadap tulisan saya, yang terpenting semua ide dapat keluar dan tertuang dalam tulisan.
Semua hasil pembelajaran tersebut mulai membuahkan hasil. Beberapa karya puisi saya lolos dan sudah terbit dalam proyek antologi puisi FAM (Forum Aktif Menulis) Surabaya yang baru saja terbit dengan judul “Semanggi Surabaya”. 


Saya juga sempat mengikuti proyek penulisan artikel web content dan menjadi penulis lepas. Saat mengikuti workshop menulis cerpen yang bertajuk “Satus Wong Suroboyo Nulis Cerpen”, karya cerpen saya masuk dalam jajaran sepuluh karya terbaik dan mendapatkan hadiah menarik. Saya sadar semua hal-hal menyenangkan ini saya temukan setelah mengenal IIDN dan menyerap semangat menulis dari seluruh anggotanya. Terima kasih IIDN yang telah memantikkan semangat yang hampir pudar karena rasa rendah diri. Terima kasih Bu Indari yang selalu mengobarkan semangat menulis pada semua anggota IIDN. Selamat ulang tahun yang ke-3 dan semoga IIDN dan para IIDNers terus semangat menghasilkan karya terbaiknya. Salam pena dan cinta!! ^_^  

Tidak ada komentar