Efek Domino Pada Diri

Pernah mendengar mengenai konsep efek domino? Kartu domino yang disusun berjajar, ketika dijatuhkan satu maka akan terus mengenai deretan kartu domino berikutnya, ujung-ujungnya akan kembali pada kartu pertama. Sebenarnya hal tersebut juga menjadi konsep yang saya rasa sesuai dalam hubungan antar manusia terlebih lagi hubungan kita dengan Tuhan.

Banyak sekali orang yang berusaha mengejar kesuksesan, kemapanan dan kebahagiaan tanpa mengerti esensi bahagia itu sendiri apa. Mungkin seringkali kita bertanya pada rekan kita,"Apa arti bahagia bagimu?" dan jawaban yang keluar adalah aku akan bahagia jika saya punya banyak uang, memiliki rumah mewah, memiliki pasangan sempurna dan lain-lain. Lihat, ada kata 'jika' untuk menjadi bahagia, itu berarti untuk menjadi bahagia masih dibutuhkan sebuah hal atau kondisi sebagai syarat.

Sesungguhnya kita sudah mengetahui mengenai konsep memberi sekecil apapun, maka manfaatnya juga akan kembali pada diri kita, atau mengemukakan keburukan sekecil apapun maka pasti hal yang tidak menyenangkan akan kembali pada diri. Itulah efek domino yang saya maksudkan. Padahal untuk menjadi bahagia cukup satu saja kuncinya: berbahagialah dan syukurilah yang ada dan kita miliki lalu bagi kebahagiaan sederhana itu ke segala penjuru.




Tuhan telah mensinergikan alam dan makhluk hidupnya dengan konsep timbal balik yang adil. Perhatikanlah, seseorang bisa menjadi bahagia hanya dengan hidup sederhana namun makna kehadirannya sangat dirindukan orang lain. Mengejar mimpi dan cita-cita memang sangatlah penting, namun yang paling penting adalah kita merasakan syukur dan bahagia dari dalam hati ketika mengerjakannya.

Ada kalanya kita mengalami kegagalan atau suatu hal berjalan tidak sesuai keinginan. Ketika hal tidak menyenangkan terjadi, berhentilah sejenak dan isi bahan bakarmu dengan renungan agar segera mendapat jawaban untuk perbaikan berikutnya. Buatlah komitmen untuk diri anda dan Tuhan, karena efek domino terbaik adalah saat keberadaan kita menjadi kebahagiaan bagi orang lain dan lingkungan. Tidak perlu menjadi orang besar dan terkenal, cukup jadilah diri sendiri dan sebarkan kebahagiaan anda pada orang-orang terdekat. Misalnya, anda memiliki kemampuan menulis, maka ajak teman atau saudara yang memiliki minat yang sama dan memiliki hambatan untuk belajar atau belatih bersama. Sewaktu anda berhasil atau orang lain berhasil berkat bantuan anda, maka faktor domino mulai berjalan. Orang tersebut mengajak orang baru dalam hal positif, dan akan semakin banyak pengaruh baik yang bermunculan. Makna diri kita ditentukan dari efek domino yang kita buat sendiri.

Berpikirlah sebelum bertindak. Posisikan diri kita pada posisi orang lain sebelum mengemukakan sesuatu. Jika kita melakukan kesalahan, perbaiki dan buat komitmen pada diri untuk sungguh-sungguh membuat jajaran domino positif dari awal. Tuhan dan manusia melihat dari perbuatan, terutama ketulusan yang terpancar dari jiwa. Mari belajar membuat domino positif mulai sekarang.

1 komentar

BlogS Of Hariyanto mengatakan...

masih suasana lebaran khan,
sambil ucapin maaf lahir batin, back to zero again,
sambil mata lirak lirik kiri kanan nyari ketupat...salam :-)