Gang
Dolly di Mata Seorang Bocah
Bocah itu cantik bening bola matanya
Mungkin usianya empat atau mungkin lima
Siang terik mengenaskan yang sama
Air matanya jatuh bernada
Si Ibu bertanya
mengapa
Bocah itu hanya
berujar nestapa
“Kata temanku
ibu wanita tuna susila,
Itu apa artinya
bu?”
“Artinya ibu
seorang pedagang,
Lantas kenapa
kamu menangis?”
“Nggak tahu,
tiap kali mendengarkannya,
aku ingin
mengeluarkan air mata.”
Si Ibu hanya
ternganga
Menatap luka
Mata ibunya melukiskan cerita
Sebuah gang termashur seantero Asia Tenggara
Yah, mereka sebut Gang Dolly
Frasa unik di benak para lelaki
Mata bocah itu
berkerlip sederhana
Baginya si Ibu
adalah hidupnya
“Ibu aku lapar.”
“Yah, tunggu ibu
pulang ya,
doakan dagangan
ibu laris hari ini.”
Si Bocah
tersenyum ceria
Si Ibu miris
patah hatinya
Jancuk Kata-Kata Kami
Kawan yang lama tak bersua
Lalu kembali ke bumi Sura dan Baya
Meluncur saja satu kata
“Hei Jancuk, bagaimana kabarmu?”
Sembari berjabat tangan erat-erat
Saling berbagi gorengan atau kopi pekat
Bercengkerama merenda tawa
Lalu lewatlah gadis ayu anak tetangga
Ikal rambutnya, sayu lirik ekor matanya
Kami berseru,”Jancuk, cantiknya!”
Agak terkejut gadis itu cemberut
Tak lagi hirau pada si bujang kalut
Apa kau tahu makna kata itu?
Jancuk ini, jancuk itu, jancuk anu
Tak ada yang peduli
Karena itu identitas sejati
Bahwa itu kata-kata milik kami
Tidak ada komentar
Posting Komentar