Bersahabat dengan Kesibukan Super Padat

Lelah karena kesibukan dan aktivitas yang superpadat? Pasti itu telah menjadi bagian dari kita yang kebetulan hidup di tengah dinamika masyarakat. Tinggal dan bekerja di kota besar, membuat kita beraktivitas sampai larut malam. Waktu istirahat berkurang, stress meningkat, jam makan berantakan dan akibatnya tubuh menderita sakit.
Berbicara mengenai kesibukan, sayapun sedang mengalami shock akibat rutinitas yang berubah drastis. Sebelumnya, ketika masih menjadi mahasiswa, saya bisa mengatur waktu untuk menulis, membaca, bersosialisasi atau sekedar melakukan aktivitas relaksasi untuk diri sendiri, tetapi setelah lulus dan minggu berikutnya langsung memasuki dunia kerja, semua jadwal menjadi kacau dan tubuh didera kelelahan yang luar biasa.
Lalu apa yang harus kita lakukan jika kita ingin bisa segera beradaptasi dengan dunia baru?  Haruskah kita lari atau sejenak meliburkan diri dari rutinitas yang memusingkan? Inilah beberapa tips yang bisa saya bagikan untuk mengatasi rasa bosan atau lelah akibat kesibukan berlipat (terutama bagi pelajar yang baru saja lulus dan memasuki dunia kerja),


v  Atur jadwal ulang
Tulis semua jadwal dalam satu minggu dan revisi tiap kali ada perubahan. Beri kira-kira jeda satu jam di tiap kegiatan. Perkirakan dan beri tenggat penambahan waktu untuk tiap aktivitas yang dijadwalkan. Misalnya, kemungkinan kerja lembur dan melakukan side-job atau hobi. Waktu istirahat harus mendapat perhatian yang besar. Utamakan kegiatan utama dan jika menghabiskan waktu, korbankan aktivitas sekunder tapi jangan korbankan waktu istirahat.
v  Perhatikan jam makan
Apabila kondisi tubuh kita tidak terlalu kuat dengan tekanan aktivitas tinggi, maka makanlah teratur dan bawa camilan ringan untuk mengisi perut di sela-sela jam makan (terutama bagi penderita maag). Kita harus berani mengkompromikan dengan rekan kerja mengenai pengaturan jam makan terutama jika sedang menangani pekerjaan yang meghabiskan waktu dan harus segera diselesaikan.
v  Bersahabat dengan pekerjaan
Apapun pekerjaan yang kita lakukan, bersahabatlah dengannya. Jika ada hal yang tidak diketahui tanyakan pada rekan kerja atau senior yang lebih mengerti, bersikaplah proaktif untuk lebih mengenali ruang lingkup pekerjaan. Bersosialisasi dengan baik tanpa memandang jabatan dan jadikan rekan kerja sebagai media pembelajaran pekerjaan kita.
v  Komunikasi dengan orang terdekat
Curhat. Curhat adalah kebutuhan yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi beban pikiran kita. Telepon orang tua, sahabat atau pacar jika ada masalah. Namun jangan terlalu sering mengeluh, hubungi mereka dan tanyakan kabar mereka, saling sharing dan bercanda untuk mengurangi beban masing-masing. Tawa adalah obat terbaik untuk stres.
v  Spontanitas

Sesekali bertindak di luar rutinitas juga dapat menyegarkan pikiran. Misalnya, jika waktu tidak ada lembur maka luangkan waktu untuk pergi sendirian ke suatu tempat dan nikmati waktu sendiri. Bersahabatlah juga dengan diri sendiri dan dengarkan suara hati kita.

2 komentar

jiebagz mengatakan...

Mkasih Mbak atas artikelnya, Ini dapat membantu untuk semua orang :)

Anonim mengatakan...

kalau baru terjun ke dunia kerja memang ribet. Tapi setelah terbiasa, nanti juga bisa ngatur waktu kok.

Meskipun sibuk saya masih bisa menulis di blog.