Di mana kita berakhir?
Terkamu akulah
penyebar duri
Merajammu tanpa peduli
tanpa tahu
sebab itu ada di tubuhmu
Kakimu memilihnya
puncak yang tak kukenali
Kepalamu menengadah
pada gunung yang kau daki
Jauh dari keberadaanku
Maka aku memilih singgah
Dalam batas waktu
setara lapangnya dadaku
Kau terlalu tinggi hati
Alpa bila
aku pun bisa melayang pergi
Di mana kita berakhir?
Teriakanmu sengit
egomu menyentuhku pahit
Coba renungkan,
Pekat itu siapa yang lukiskan?
Ujarmu mendayu
aku tak perlu membela diri
Cukuplah tanya
mari kita bubuhkan
Kata 'akhir'
Untuk jilid yang memaksa kita
resah berpikir
Tidak ada komentar
Posting Komentar