Penulis KSN Bicara

Tanggal 16 maret lalu adalah momen berkesan untuk saya dan beberapa kawan penulis yang tergabung di Komunitas Susastra Nusantara. Bersamaan dengan pembukaan kafe Go Crunz di Sidoarjo, saya dan kawan-kawan diundang untuk berbagi proses kreatif menulis. KSN singkatan dari Komunitas Susastra Nusantara, berdiri setelah pelaksanaan workshop menulis cerpen dengan tajuk 'Satus Wong Suroboyo Nulis Cerpen' pada pertengahan 2013 lalu.

Karya cerpen saya terpilih dalam sepuluh karya terbaik workshop. Dari situlah muncul ide untuk membukukannya menjadi antologi cerpen Cerita Kita di Kota Kata dengan setting sudut kota Surabaya.

Minat menulis cerpen yang sempat meredup, akhirnya tumbuh kembali setelah pendidikan menulis di saat workshop. Menulis memang sangat menyenangkan, namun untuk menghasilkan karya yang baik, kita harus terus mau belajar.

Acara penulis bicara diselenggarakan untuk memotivasi pengunjung kafe di dunia menulis. Bagaimana mengolah kalimat menjadi mudah dipahami pembaca, membuat alur yang menarik dan menentukan judul yang tepat, saya dapatkan setelah beberapa kali revisi. Kegigihan dan sikap mau menerima kritik dan saran yang membangun, sangat penting demi kesempurnaan sebuah karya.

Dari sharing bersama kawan-kawan penulis, saya pun memperoleh suntikan semangat untuk terus berkarya. Menulis dapat dijadikan sebagai sarana terapi jiwa. Menulis juga dapat dijadikan ladang mencari nafkah. Menulis juga tanda eksistensi kita sekaligus lahan berbagi ilmu pada orang lain.

Di sela kesibukan saya sebagai interpreter bahasa Jepang, saya giat mengikuti kompetisi menulis. Seringkali gagal, namun tak jarang saya memenangkan kompetisinya. Dua karya solo sudah terbit dan belasan antologi sudah diterbitkan juga. Perjalanan saya masih panjang. Saya ingin mencapai titik yang lebih tinggi lagi, seperti kawan penulis yang sungguh hebat. Yang terpenting bagaimana mimpi itu terus dipupuk. Menembus penerbit mayor dan karya saya best seller  adalah tujuan selanjutnya. Saya pasti bisa!

Tidak ada komentar