Judul Buku : Hati Kedua
Penulis :
Achi TM
Jumlah halaman : 338
halaman
Tahun terbit : 2013
Penerbit : Penerbit
Andi
Memberikan
motivasi lewat untaian cerita adalah keistimewaan sebuah karya. Novel Hati
Kedua karya Achi TM ini memberikan barisan kalimat renyah khas remaja namun
pesan yang disampaikan sungguh mendalam. Tidak seperti novel remaja lain yang
fokus dengan kisah cinta dan romansanya, lewat novel bersampul merah ini kita
akan menyelami warna-warni kehidupan Rara, seorang gadis remaja belasan tahun
pengidap tumor otak.
Rara
memiliki kehidupan yang tenang dan bahagia sebelum berita mengenai penyakit
parahnya ia ketahui. Gadis itu sangat menyukai kegiatan merakit robot dan
memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Rara ingin sekali menjadi pahlawan yang
bisa menyelamatkan hidup orang lain. Namun semenjak ia mengetahui penyakit
tumor otak bersarang di tubuhnya, Rara sempat kehilangan pijar cahayanya dan
terpuruk dalam kesedihan.
Pertemuan
Rara dengan Syifa, siswi SMU 80, memberi sepercik kepercayaan diri pada diri
Rara. Syifa yang juga mengidap penyakit tumor otak ganas, mengajarkan Syifa
tentang bagaimana mensyukuri dan menikmati hidup. Salah satu daya tarik unik
novel ini adalah penggambaran setting kehidupan remaja tahun 90-an dengan
detil. Nintendo dan permainan Ding Dong yang sempat populer di era 90-an adalah
kedua permainan yang sangat digemari Rara. Pembaca akan diajak sedikit
bernostalgia dengan membaca novel ini.
Dunia
Rara sempat goyah setelah Syifa dijemput kematian lebih dulu. Proyek merakit
robot bersama yang mereka lakukan di warp zone, terowongan bawah tanah temuan Syifa,
terhenti begitu saja. Rara sempat ingin berhenti menjalani hidup, namun
terdorong dari semangat Syifa dan dukungan orang tuanya, Rara bertekad
menyelesaikan pendidikannya dan mencoba untuk lebih mensyukuri tiap detik
hidupnya. Dari tokoh Rara inilah, pembaca khususnya yang masih berusia remaja,
diajak untuk tidak mudah mengeluh. Tantangan dan ujian yang diberikan Tuhan
akan mendorong seorang manusia untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Bahasa
yang lincah dan ringan, bukan berarti novel ini tidak sarat kekayaan makna. Justru
dengan gaya bahasa yang sangat remaja itulah, novel ini dapat menyentuh hati
pembacanya. Rara yang akhirnya berkenalan dengan Rama, sepupu almarhumah Syifa,
menemukan cahaya yang sempat redup dari hatinya. Rama adalah seorang tuna
netra, meskipun begitu ia tetap bersekolah di sekolah umum. Energi positif Rama
yang tak pernah minder di tengah kawan-kawan normalnya, membuat Rara lebih
mensyukuri kelengkapan fisik yang dimilikinya. Awalnya Rara berniat untuk
melindungi Rama, tetapi sering berjalannya waktu, Rama justru memberi Rara
banyak pelajaran hidup.
Konsep hati kedua yang diajarkan Syifa
padanya, membuat Rara akhirnya menemukan suatu hal yang baru. Hati yang dipenuh
debaran itu membuat Rara menemukan hati keduanya. Hati kedua berarti cinta. Ketidaksempurnaan
fisik Rama dan penyakit ganas yang dideritanya, tak menambah penderitaan Rara. Rara
semakin menikmati hidupnya dan semakin mensyukuri berkah luar biasa dari Tuhan,
ia memiliki keluarga yang hangat, kawan yang pengertian dan juga Rama yang
selalu menyemangatinya. Ending cerita yang manis walau tanpa hubungan romantis
di antara Rama dan Rara, membuat pembc akan tetap arut dalam guncangan hati
Rara. Perasaan yang semula asing dan memberi denyar cemburu itu, membuat Rara
dan Rama semakin dewasa. Ketidaksempurnaan bukanlah halangan untuk menemukan
cinta. Siapakah hati kedua anda?
Tidak ada komentar
Posting Komentar