Melalui Senjata Doa

Judul : Catatan hati di Setiap Doaku
Penulis : Asma Nadia, dkk
Jumlah Halaman : 253 halaman
Tahun terbit : Cetakan kelima, Mei 2013
Penerbit : Asma Nadia Publishing House

Doa adalah senjata utama manusia di saat kehimpitan hidup menyerang. Adakalanya doa khusyuk dipanjatkan di saat kita sedang dilanda kesusahan. Padahal sesungguhnya doa harus senantiasa rutin kita panjatkan sebagai bentuk dialog dengan Tuhan. Sebentuk kepasrahan dan harapan yang tak putus disampaikan pada Tuhan, telah terbukti mampu mengangkat beban bahkan mengeluarkan manusia dari kegelapan hidup. Buku Catatan Hati di Setiap Doaku ini merangkum kisah-kisah menyentuh tentang doa-doa yang memberi jalan keluar dari penderitaan.

Kisah pertama dibuka dengan kisah menyayat hati tentang seorang istri sekaligus ibu yang disiksa secara batin oleh suaminya. Perselingkuhan yang dilakukan bertahun-tahun hingga terjerat narkoba membuat sang suami menjauh dari keluarga kecilnya. Meski keluarga dan sahabat sempat menyarankan si istri untuk meminta bantuan pada ‘orang pintar’, ia tetap berpegang teguh pada kekuatan doa. Doa-doa penuh air mata itulah yang menguatkan si istri dan berpasrah diri pada keputusan Allah SWT. Hadiah indahnya, suaminya yang sempat tersesat akhirnya bisa menemukan jalan pulang.

Berdoa bukan hanya diucapkan di kala penderitaan dan kesusahan menimpa. Meminta yang tidak ada atau mendekatkan mimpi juga bisa dilakukan dengan berdoa. Seperti pada cerita yang ditulis oleh Galuh Chrysanty berjudul Sekaligus Dua!, tentang seorang wanita yang memanjatkan doa agar dikaruniai anak setelah empat tahun menikah. Mengembalikan kesehatan orang tua lewat lantunan doa tak putus-putus yang tersurat dalam cerita yang ditulis oleh Beby Haryanti Dewi berjudul Keajaiban Doa. Bahkan memperoleh rumah yang diidam-idamkan juga diperoleh melalui doa penuh keyakinan dan kepasrahan.

Tetapi kita juga pernah mengalami masa-masa saat doa belum dijawab Tuhan. Doa-doa yang dilantunkan dengan penuh kepasrahan masih belum menunjukkan tanda-tanda akan diwujudkan. Hati dan iman akan goyah karena belum dijawabnya doa tersebut. Seorang gadis muda yang memiliki kekurangan berupa tinggi tubuh yang tidak mencapai standar normal meski usianya sudah dewasa dan berat tubuh yang serupa dengan anak-anak, tetap berdoa agar suatu hari ia dipertemukan dnegan jodohnya. Rasa minder dan rendah diri sempat bergelanyut di hatinya. Namun berkat kekuatan doa dan keputusan untuk berjilbab,  membuat hati si gadis bertubuh istimewa itu menemukan kekuatan dan ketabahan. Karir yang baik dan keluarga selalu mencintai menjadi penopangnya. Doa yang dilantunkan bukannya tidak dikabulkan, tapi Allah lebih tahu hal apa yang dibutuhkan hambanya. Jodoh pasti akan datang saat waktunya tiba.

Tak hanya kisah-kisah inspiratif karya Asma Nadia dan penulis-penulis berbakat yang disajikan dalam buku ini. Asma Nadia juga menyelipkan catatan-catatan pribadinya tentang kejaiban doa, manfaat doa dan bagaimana seharusnya doa itu diucapkan. Ada banyak hikmah jika doa kita tak hanya ditujukan untuk diri sendiri, mendoakan kebaikan bagi orang lain juga merupakan ladang berkah bagi kita. Terus berdoa disertai usaha tekun dan sikap sabar adalah kunci supaya Tuhan segera mengabulkan mimpi kita. Berprasangka baiklah pada Tuhan karena jika apa yang kita inginkan masih belum diperoleh, pasti ada hikmah di baliknya. Tuhan Maha Tahu dan Maha Pemurah.

Tidak ada komentar