Waktu Tak Pernah Salah

Judul : (Bukan) Salah Waktu
Penulis : Nastiti Denny
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2013
Halaman : viii + 248 hal

Tiap orang memiliki berhak memiliki rahasia. Tapi bagaimana jika rahasia yang sudah lama disimpan itu terungkap di tengah hubungan pernikahan? Inilah yang diungkapkan dengan mulus dan cantik dalam novel Bukan Salah Waktu karya Nastiti Denny. Hubungan pernikahan antar dua orang yang selalu berjalan mulus dan bahagia, harus goyah karena terungkapnya satu per satu rahasia orang yang dicintai.

Adalah Sekar, seorang wanita cantik dan cerdas yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga penuh waktu setelah memiliki karir yang terus menanjak. Ia belajar menjadi seorang wanita utuh setelah mengundurkan diri dari perusahaannya. Karena ia tidak pandai memasak, tidak bisa mengatur rumah dan kegiatan rumah tangga lainnya, membuat Sekar sangat kesulitan. Sekar ingin menjadi istri yang benar-benar layak untuk suami tercintanya, Prabu.

Sesungguhnya Sekar memiliki rahasia besar yang disembunyikan dari Prabu dan orang tua Prabu. Ia menyembunyikan kenyataan jika kedua orang tuanya telah lama bercerai. Kedua mertua Sekar yang berasal dari keluarga terpandang, sangat selektif dalam memilih calon menantu. Itulah sebabnya, Sekar menampilkan seolah berasal dari keluarga baik-baik bukannya broken home. Semua mulai goyah, ketika tanpa sengaja Prabu mengetahui rahasia itu dan marah pada Sekar. Sekar yang merasa tersudut, sedikit tak terima dengan semua tudingan suaminya.

Gejolak berikutnya yang berhasil menghempaskan mahligai rumah tangga Sekar di ujung tanduk, dipicu oleh hadirnya dua bersaudara, Bram dan Larasati. Larasati adalah mantan kekasih Prabu yang ternyata diam-diam telah membesarkan anak kandung Prabu tanpa diketahui. Bram yang ingin menuntut tanggung jawab Prabu, mendekati Sekar dengan menjadi kekasih sahabat Sekar. Gelombang pasang menghantam dari segala sudut. Prabu sangat terkejut mengetahui ia memiliki anak biologis dengan Larasati, meskipun kejadian terlarang di masa lalu akibat ia dijebak cinta pertamanya itu. Sekar yang sedang berjuang menjadi istri terbaik dan belum dikaruniai seorang anak, hancur dalam titik keputusasaan. Pengorbanannya meninggalkan karir agar bisa berbakti sebagai istri dan agar tidak menemui perceraian seperti Papa mamanya, rupanya terancam menemui kegagalan.

Sekar menemui Mamanya dan terungkap satu rahasia lagi. Sekar bukanlah anak kandung orang tuanya. Semua masa lalu pahit karena merasa diabaikan kembali menghantui Sekar. Hubungan antara Sekar dan Mama yang sempat mendingin, kembali hangat justru setelah rahasia itu dibuka. Semuanya semakin ricuh, sebab Bram jatuh cinta pada Sekar. Dan ternyata ia dan Larasati bertekad membalas dendam pada kelaurga Prabu yang dianggap telah merusak bisnis keluarga Bram dan Larasati. Sekar memilih menjauh dari semua sumber masalah dan mulai menemukan  kenyamanan pada Bram.

Di lain pihak, Larasati tidak menjalankan peran sebagai ibu yang baik untuk anaknya, Wira. Prabu pun bertekad untuk mengasuh Wira dan pasrah dengan keputusan yang akan diambil Sekar. Gelegar cemburu menguasai hatinya saat melihat keakraban Sekar dengan Bram. Prabu membebaskan pilihan pada Sekar, apakah rumah tangga mereka akan dilanjutkan atau diputuskan karam.

Novel ini menyajikan rangkaian intrik yang sangat smooth dan tidak terkesan berlebihan. Alur yang saling berkelindan rapat dan memberikan unsur sebab akibat yang wajar, membuat tiap bab memiliki misterinya sendiri. Novel ini layak dikonsumsi pasangan yang sedang menghadapi konflik dalam rumah tangga atau orang-orang yang ingin mengetahui secuplik kisah pernikahan. Pernikahan bukanlah akhir, justru dari sinilah kita mulai belajar menerima serta belajar menghargai semua kekurangan dan kelebihan pasangan kita. Pernikahan adalah proses adaptasi seumur hidup. Dan pelajaran terbesar yang bisa diambil dari buku ini adalah, selalu bersikap terbuka pada pasangan agar rahasia yang disimpan tidak menjadi racun yang membunuh perlahan.

Tidak ada komentar