Dorongan Semangat Dari Mata Berbahagia

Apa yang membuat mereka kesakitan, saya tidak pernah merasakan. Tapi saya bisa membayangkan rasa iri yang menggelanyut di benak kanak-kanak mereka. Ya, anak-anak penderita kanker mungkin belum paham benar kenapa kedua orang tuanya terus menangis, kenapa dirinya harus sering menginap di rumah sakit.

Sementara anak-anak lain bisa bermain dan belajar, anak yang mengidap penyakit kanker itu mungkin merasakan perbedaan besar. Kondisi tubuh yang membuat tubuh tidak bisa berlari terlalu lama atau rambut yang mulai gugur, telah menimbulkan sedikit pemahaman pada mereka, bahwa tubuhnya berbeda. Senyum ceria pun mulai menghilang.

Lantas apa yang seharusnya kita berikan untuk mereka?

Sebagai orang yang lebih dewasa, kita tidak boleh menganggap mereka sakit dan berbeda. Orang tua memang wajib memberikan perawatan terbaik bagi buah hatinya yang menderita kanker, tapi jangan sampai ketakutan berlebihan justru melibas tawa ceria mereka.

Selalu dongengi mereka dengan kisah inspiratif penuh semangat. Ajak teman sebaya anak-anak untuk sesekali bercengkerama dengan anak yang sakit. Selalu tanamkan rasa optimis pada diri dan Tuhan. Orang tua juga bisa bergabung dengan organisasi yang mendukung kesembuhan anak-anak dengan penyakit berat untuk menambah dorongan semangat seperti Ronald McDonald House Charities Indonesia.

Jika mereka bertanya,"Ma, Pa, apa aku akan sembuh? Apa aku bisa sekolah dan bermain lagi?"

Jangan menjawab pertanyaan itu dengan tangisan. Yakinkan mereka bahwa mereka sedang liburan, jadi belajar dan bermain bisa dilakukan di tempat perawatan. Beri suntikan semangat, sebab dari mata orang tualah anak-anak belajar bercermin untuk bertingkahlaku serta berbahagia.

Tidak ada komentar