Perempuan dan Luka

Perempuan terlahir dengan kumpulan rasa dan intuisi yang kuat. Tak peduli ia lemah lembut bak putri raja atau tegas berwibawa bagai seorang bintara, pada nyatanya mereka memiliki rasa yang satu- ingin dipuja. Seringkali perempuan merasa rendah diri karena berpikir laki-laki yang mereka kagumi lebih menyukai penampakan fisik dibandingkan kualitas otak dan hati. Namun, pria tak bsa sepenuhnya disalahkan. Pria memang dilahirkan dengan kepekaan visual dibandingkan emosional.

Perempuan bisa menjadi sepenuhnya lemah ketika hati mereka sudah disilaukan dnegan bujuk rayu dan kesilapan pada janji yang seolah akan ditepati. Cinta yang begitu besar pada pasangan, membuat intuisi yang dianugerahkan Tuhan menjadi tidak berguna. Kadang ada penyesalan, kadang menjadikan diri menjadi lebih kuat.

Perempuan bisa menjadi sepenuhnya kuat, ketika mereka belajar dari kesalahannya di masa lalu dan sudah kenyang dengan luka yang ditorehkan oleh pria yang mereka cintai. Kekuatan perempuan sudah teruji di saat mereka mengalami nyeri haid tiap bulan, tidak nyaman ketika hamil dan hampir mati saat melahirkan. Kesakitan fisik begitu rupa saja bisa ditahan, apalagi jika menyangkut hati? Maaf yang selalu dihaturkan dan kasih yang alami dimiliki seorang perempuan, membuat perempuan lebih tangguh dibanding para pria yang menyakiti.

Aku tak tahu pilihan mana yang akan kalian pilih, kawan-kawanku sesama perempuan. Apakah saat ini kau sedang meringkuk sendiri setelah tak berdaya akibat ditinggalkan kekasihmu? Apakah kau saat ini harus mengurus sendiri buah hatimu sedangkan lelakimu melenggang entah ke mana? Apakah kau sedang menabung perih tiap kali mengetahui lelakimu menemui kekasih gelapnya? Aku tak menyuruhmu untuk menggarami luka itu. Aku hanya ingin mengajakmu untuk membuka mata batinmu. Hidup matimu, ada di tanganmu, bukan di tangan para lelaki tak tahu diri itu.

Pasti ada cinta sejati yang sedang menantimu di luar sana. Seburuk apapun masa lalumu, jika kau berani memperbaiki diri saat ini, maka akan datang belahan jiwa yang siap memujamu, mengobati hatimu. Ada Tuhan yang tulus mencintaimu.

2 komentar

Putri Larasati Wulandari mengatakan...

Ya, wanita kerap kali menjadi korban drama para lelaki.
Entah, mungkin salah wanita juga yang crpat sekali merasa tersanjung jika dipuji atau diberi janji manis para lelaki.

Saya,
Salah satu korban atas janji, ya janji membangun mahligai rumah tangga bersama,
"Kamulah ibu dari anak-anakku nanti"
Kalimat itu dikit tpi bermakna dalam dan mnimbulkan harap teramat dalam untuk semua wanita, termasuk aku.

Sekarang?
Masih saja gagal mupon setahun lamanya -__-
Hahaha

*ini komen atau curhat, entahlah*
:D

Reffi Dhinar mengatakan...

saya juga curhat ini,,heuheu...tetap semangat dan kuat ya mbak :)