Cara 'Balas Dendam' Terbaik

Putus adalah sebuah kata keramat yang bisa membuat pikiran depresi, hati keruh dan ujung-ujungnya menurunkan kualitas hidup kita. Siapapun yang mengalami fase patah hati entah itu perempuan atau laki-laki pasti akan dilanda kesedihan yang dalam, apalagi jika hubungan kasih sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Hal-hal indah hancur berantakan tanpa diduga, ditambah luka yang terjadi pasca putus bisa menjadikan kita trauma, hilang rasa percaya dan menganggap diri tak berharga.


Mengapa bisa timbul ketidakpercayaan diri? Bagi pihak yang diputuskan atau ditinggalkan kekasihnya, biasanya akan berpikir,”Apa yang salah dari diriku? Apakah aku kalah cantik dari dia?”, “Kenapa dia milih cowok itu? Pasti karena aku nggak setajir dia, pasti karena aku nggak sekeren dia,” dan masih banyak keluhan-keluhan lainnya. Percayalah, dikhianati memang menyakitkan, tapi saya katakan tolol sekali jika sampai terpuruk berlarut-larut meratapi nasib padahal sang mantan sudah berasyik-masyuk dengan kekasih barunya.q

Masa Patah Hati, Masa Perenungan Diri

Yap, di masa-masa awal patah hati jangan tahan kesedihan itu sendirian. Menangislah sepuasnya, curhatlah pada sahabat terdekat sampai tenggorokan kering dan berceritalah pada Tuhan kapanpun kita mau. Mulai kurangi frekuensi komunikasi dengan mantan dan jika memang perlu hapus kontaknya, blok semua akun sosial medianya sampai kita tenang. Kita berhak untuk jauh dari distraksi dan hasrat untuk kembali. Ingat, betapa menyakitkannya pengkhianatan yang dilakukan mantan. 

Renungkan kekurangan yang ada pada diri. Mungkin saja sebelumnya kita terlalu over protektif, terlalu bergantung pada pasangan dan sifat-sifat lain yang membuat pasangan tidak nyaman. Meskipun mungkin kita memiliki banyak kekurangan, bukan berarti kita menyalahkan diri sendiri. Orang yang berpikiran dewasa dan benar-benar mencintai kita, akan mengkritik kekurangan kita dengan baik dan berusaha memberi saran perbaikan  diri kita, bukannya selingkuh. Jika putus hubungan karena tidak disetujui orang tua, cobalah menelaah lagi, bisa jadi inilah jalan terbaik untuk saat ini, apabila ia memang yang terbaik pasti akan ada jalan kembali lagi.

Seorang pengkhianat mungkin bisa berubah baik, tapi lepaskan saja mereka agar hati kita tidak selalu diliputi curiga. Biarkan mereka berubah dengan sendirinya, bukan dengan paksaan dan bukan diawasi oleh kita.


Balas Dendam Manis

Setelah masa perenungan, dimulailah masa kebangkitan. Semakin rawat diri, perhatikan gizi makanan, berolahraga, dan tekuni passion. Bagi yang masih dalam masa pendidikan, belajarlah dengan keras, cari beasiswa dan raih prestasi terbaik. Seriuslah di tempat kerja dan capai posisi terbaik sesuai dengan kerja keras kita. Balas dendam terbaik adalah dengan menunjukkan perubahan positif kita meski sedang sendiri. Galau akan mulai terkikis dengan kebahagiaan pencapaian positif kita.

Jika saat bersama kekasih nilai diri kita 7, maka setelah putus jadikan nilai diri menjadi 10, bila sebelumnya bernilai 10, jadikan diri kita menjadi 40. Tak ada nilai pembatas untuk memperbaiki diri. Kegagalan di masa lalu akan menjadi pembelajaran kita bagaimana bersikap dan bagaimana cara menilai calon kekasih berikutnya.

Dan setelah kita sudah mulai move on, hal-hal baik berdatangan namun tiba-tiba mantan menunjukkan perhatian lagi, jangan langsung terbuai. Akan lebih baik kalau hati kecil kita masih tersisa ragu, jangan biarkan mantan yang berkhianat itu kembali menjadi kekasih. fokuskan perbaikan diri agar kita ditemukan oleh calon pasangan yang lebih berkualitas. Dalam proses pencarian, kita juga harus terus berproses perbaikan.

We are the winner, not a loser, so move away from the liar. Grow up, then find your next charm.

2 komentar

Dewi Rieka mengatakan...

setujuu, balas dendam kudu yang membawa perubahan lebih baik untuk kita :) tfs yaa

guanyu buu mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.