Don't too over-complain!

Seberapa sering kamu mengeluh, kawan? Ada banyak hal yang membuat kita sering mengeluh, sebut saja harga BBM yang naik turun seperti ABG yang galau lalu besoknya gembira atau kenapa gaji yang meski naik tiap tahun, ujung-ujungnya tetap saja mepet tiap akhir bulan.

Wajar saja jika kamu mengeluh, karena saya juga seperti itu. Lalu apakah kita salah jika sering mengeluh? Masalahnya adalah apa dunia akan berhenti setelah terus-menerus mengeluh? Memaki pemimpin negeri kita di media sosial, menyindir calon Kapolri yang ketahuan belangnya, dan segudang omelan lain apa akan membuat hidup kita lebih baik?

Tiap orang pasti punya jawaban sendiri, tetapi bagi saya akan lebih berguna kalau keluhan itu tidak terlalu dibombardir keluar. Ya, silahkan bercermin ke dalam hati kita.

Tiap orang punya sisi gelap dan terang. Saya tidak menyebutnya hitam dan putih sebab definisi buruk baik pun bisa relatif bagi tiap orang. Mengeluh negeri yang kacau sekali, dua kali, oke itu hak kamu. Cuma lucunya, kalau kamu menghina pembesar negeri yang berkhianat tapi nyatanya kamu sendiri lihai berdusta, hobi mendua, dan segudang kelakuan fake lainnya, lantas apa bedanya kamu dengan mereka?

Perubahan itu memang diinginkan tiap orang. Kita sudah tahu kalau negeri kita makin lama makin dipenuhi orang-orang cerdas namun miskin integritas. Jadi saat keluhan atau sumpah serapah itu keluar lewat mulut atau tulisan, coba merenung sejenak.

Apa kita juga sudah membangun integritas? Berubah itu harus dimulai dari diri, bukankah begitu?

2 komentar

AI by Artifisial mengatakan...

HEHEHE.

Saya sebenarnya selalu ingin mengkritik mereka. Tapi setelah bercermin, saya masih jauh lebih buruk. Saya lebih memilih diam sambil membenahi diri, sambil berharap mereka bekerja dengan baik. Dengan begitu negeri kita bisa damai.

lapakmedan mengatakan...

mengkritik membabi buta tanpa tindakan nyata ya sama ja nol, tapi kalau hanya diam saja? ya makin hancur. "negara kita seperti ini, bukan banyak orang jahat, tapi orang baik hanya diam dan tidak mau tahu" .