Keyakinan Citra

Citra menahan tangannya agar jangan sampai menuliskan kata-kata makian. Sungguh kurang ajar sekali sosok yang sudah menuliskan pesan bernada hinaan di inbox facebooknya. Gadis berambut bob itu menarik nafas panjang-panjang agar emosinya tertata.

"Sabaar, dia lebih tua. Yang waras mengalah," gumamnya.

Seorang penulis senior yang karyanya telah malang melintang di media, mengirimkan pesan sarkastis pada Citra.

"Baru jadi pemenang event indie aja jangan belagu dan narsis dong. Apa itu Pelangi AE? Kalau sayembara DKJ gitu baru kamu boleh bangga," bunyi pesannya.

Rasa senang di hati Citra sedikit menguap gara-gara kalimat tajam penulis perempuan yang sebenarnya ia kagumi itu. Shock, minder, marah dan segumpal perasaan dongkol lainnya, membuat Citra kecewa.

"Biar saja, memang kelasku tidak sebagus beliau." Akhirnya Citra memilih log out dari akun facebooknya.

Sebagai penulis pemula, Citra sangat suka mempelajari hal-hal baru. Ia bergabung di grup kepenulisan Antologi Es Campur di facebook. Berbekal tekun berlatih, ia baru saja meraih predikat juara pertama kompetisi menulis Pelangi AE.

Dan, satu pesan menyakitkan telah menggoyahkan percaya dirinya yang baru tumbuh.

Untuk mengusir rasa kesalnya, ia browsing berita-berita aktual terbaru. Pencariannya terhenti di sebuah berita aktual yang baru diposting.

"Penulis senior berinisial NR, diduga melakukan plagiat di buku terbarunya. Ia terancam disomasi oleh pihak yang telah dirugikan,"

Terpampang foto penulis berinisial NR itu. Dia adalah penulis yang mengkritik Citra. Citra pun tertegun.

"Hmm, harusnya aku tidak boleh minder. Ini karyaku sendiri," pikirnya tenang.

Tidak ada komentar