Tercipta Dari Air Mata

Gerimis sedang mampir
Tepat di tengah aku mengandai
Kedatanganmu bisa tiba-tiba
Seperti titik-titik nano mili air langit itu

Buatku, tiap gerimis jatuh
berarti langit sedang menangis
Agar Bumi tidak gersang
Supaya daur hidup terus berulang
Ini juga yang bergerak
di dalam jantungku

Air mata kita adalah produsen terkaya
Inventor tanpa royalti
Menciptakan kisah yang haru juga biru

Tiap gerimis dari kornea
Mengulik dongeng bahagia
Duka, tipu daya atau sesal merupa

Kita tidak lagi sama
Setelah menangis karena debar rahasia
Sesudah ditipu perayu dusta
Dan momen lainnya

Kamu dan aku
Tercipta dari air mata

2 komentar

Bukan Blog Biasa mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Reffi Dhinar mengatakan...

penuh rasa berupa-rupa :)