Penemuan, Tentang Dia yang Belum Terlihat

Tiap perempuan memiliki impian menjadi putri. Itupula yang ada di anganku. Bayangan tentang seorang ksatria yang akan datang dengan gagah berani melalui segala tantangan demi memperjuangkan kita, selalu terpatri diam-diam di benak perempuan yang masih sendiri, berapapun usianya.

Namun, dunia nyata bukanlah cerita dongeng yang hanya memiliki satu alur kisah dengan akhir bahagia. Mungkin aku, kamu dan mereka pernah mengalami apa itu dikhianati, ditinggalkan atau malah kita yang menjadi tokoh wanita antagonisnya. Kita tak selalu menjadi putri manis baik hati. Karena banyak peristiwa dapat mengubah sisi lemah seseorang, termasuk perempuan.

Perempuan seringkali gelisah jika belum juga menemukan pendamping hidupnya. Usia, batasan budaya, pacuan waktu adalah beberapa hal yang membuat hati kita tak tenang jika sendirian terlalu lama. Atau bisa jadi karena kegagalan sebelumnya, membuat kita lebih berhati-hati.

Dia, sosok ksatria yang belum terlihat, terus kita gambarkan wujudnya. Kita sibuk mengkhayalkan kesempurnaan. Sampai kita lupa, bahwa kita sendiri masih butuh banyak perbaikan.

Mungkin buatku dan untuk sahabat perempuanku lainnya, proses penemuan itu seharusnya lebih banyak dinikmati. Kita mempercantik diri, menari bersama angin mimpi, dan berbagi kebahagiaan yang ditumbuhkan dari dalam diri, sambil tak lupa hati tetap tengadah menyampaikan doa pada Sang Maha Cinta.

Untuk kita yang sedang mencari, kita akan ditemukan ketika tak terlalu membabi buta ingin menemukan. Nikmati petualangan, sembari terus menarik dekat ksatria yang layak kita dampingi dan memperjuangkan kita. Kita harus tampil layak dahulu jika ingin disandingkan dengan dirinya, yang masih di tengah perjalanan.

2 komentar

Jefferson L mengatakan...

ya. kita harus memperbaiki diri agar bisa bertemu dengannya :)

Reffi Dhinar mengatakan...

amiin yes semangat