Angkuh, Rapuh

Mungkin
Mataku perlu dioperasi
Ganti dengan lensa baru
Supaya tak melulu
Anggap dirimu, sedang berkeliaran di dekatku

Cangkir kopi mungil itu
Yang rutin cicipi bibirmu
Mencibirku dalam bisu

Sombong
Bilang jika kita pasti takkan jenuh
Padahal diam-diam saling melamun dari jauh

Obat rindu buatmu,
Cukup mendengarkan beberapa menit suaraku
Lalu sejenak bertemu

Penawar kangen bagiku,
Mengetahui kondisi tubuhmu
Dan menjadi wadah kesah keseharianmu

Namun lucu,
Kita sama-sama jatuh
Tapi bersikeras tak mau luluh
Angkuh
Rapuh

Tidak ada komentar