Personal Branding Lesson 1 : Menyusun Mission Statement



Minggu ini saya sedang jatuh cinta dengan Coursera.com. Bagi yang kebetulan membaca di artikel saya yang kali ini, ini bukan postingan untuk mempromosikan Coursera ya, atau postingan iklan, hehe. Tapi saya sarankan memang untuk membuka situsnya dan mulai memilih satu atau lebih jenis kursus yang sesuai dengan minat kalian. Sebelum masuk ke dalam tema yang akan saya bahas untuk materi Personal Branding yang saya dapat di Coursera, saya akan menjelaskan sekilas apa itu Coursera.

Coursera adalah situs dimana dosen atau para ahli dari ratusan universitas  luar negeri memberikan ilmunya secara free. Metode kursus adalah dengan video interaktif, discussion board dan juga modul atau artikel pendukung. Tiap kursus memiliki jangka waktu tertentu. Seperti kuliah formal, kuis dan assignment juga diberikan untuk mengukur pemahaman kita. Jika kita berhasil mengerjakan kuis dan semua assignment dari tutor dengan baik, maka kita bisa mendapat sertifikat kelulusan. Sertifikat kelulusan itu bisa diambil dengan membayar. Saya kurang tahu metodenya mungkin menggunakan kartu kedit atau paypal karena universitas yang mengeluarkan berasal dari luar negeri semuanya. Tapi berhubung niat saya utama adalah mendapatkan ilmunya, jadi bukan sertifikat yang saya kejar.

Saya mengambil dua kursus yaitu kursus Personal Branding dan Positive Psychology. Untuk kali ini saya akan berbagi pelajaran di minggu pertama dalam Personal Branding. Personal Branding sedang booming gaungnya di tengah banyaknya jenis-jenis profesi baru di masyarakat. Zaman sekarang, tidak heran jika seseorang bisa memiliki pekerjaan dengan nama blogger, vlogger, youtuber, dan social media manager misalnya. Dan gilanya, semua itu bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dan juga bisa menjadi profesi utama jika serius menjalaninya. Rata-rata, profesi-profesi kekinian tersebut menggaungkan personal branding sebagai identitas diri penarik follower.


Image result for personal branding
image source : www.huffingtonpost.com

The Power of Personal Branding

Personal branding adalah sebuah image yang sengaja dibangun untuk menjadi identitas orisinil karya kita, produk kita atau mungkin sebuah personal image yang dibuat dengan banyak telaah mendalam. Salah satu definisi personal branding dalam literatur yang saya peroleh dari blog Pengertian dan Contoh menyebutkan, jika personal branding adalah sebuah refleksi tentang siapa diri kita dan apa yang kita percayai dan diekspresikan dengan apa yang kita lakukan dan bagaimana kita melakukannya.

Nah di minggu pertama ini, saya belajar tahapan petama sebelum menyusun sebuah personal branding yang pas. Personal branding tidak ditentukan secara sembarangan, butuh analisa dan juga literatur yang kita pelajari agar personal branding itu benar-benar pas, juga bukannya malah salah menempelkan citra di diri juga karya kita nantinya.



Tiga Kata Utama

Untuk menyusun sebuah identitas brand, apapun itu termasuk personal branding, pilihlah tiga kata utama yang akan menjadi dasar dari mission statement. Tiga kata itulah yang nantinya menjadi hal menonjol dari apapun yang kita bicarakan, kita lakukan dan kita hasilkan, terutama dalam berkarya. Dalam materi personal branding, saya diberi contoh tiga kata yang digunakan tutor saya Ms Kimberley, yaitu kejujuran, kreativitas, serta integritas. Bagi  Ms. Kimberley, kejujuran berarti dia akan selalu terbuka tentang apa yang ia pikirkan dan apa yang ia rasakan, bukan berdasarkan apa yang akan disukai orang lain. Kreativitas adalah unsur yang selalu ia masukkan dalam pekerjaan yang ia tangani dan integritas akan menjadi basis utama dirinya untuk mengerjakan apapun dengan sebaik mungkin, serta menjaga kehormatan dirinya.

Tiga kata utama juga bisa menjadi semacam filter agar kita tidak sembarangan menulis status atau melakukan hal yang justru akan merusak image kita.


If you’re gonna email something, or you’re gonna tweet something, do think about the efffect that might have on another person, and just kinda put through the filter of your three key words (my tutor said).


Dalam video interaktifnya, Ms Kimberley menjelaskan jika tiga kata yang sudah kita buat, akan menjadi penyaring kata-kata kita sendiri. Sebelum mengeposkan tulisan atau menulis status di facebook atau twitter, pikirkan juga efek untuk pembacanya. Jangan menuliskan sesuatu yang bombastis dan bertentangan dengan nilai yang kita anut. Kualitas diri menentukan kualitas brand yang akan kita usung.


Menyusun Mission Statement

Sudah punya tiga kata utama tapi masih bingung menentukan mission statement yang pas untuk brand yang ingin kita buat? Saya juga masih mengutak-atik kalimat yang pas. Menurut Ms Kimberley, mission statement tidak boleh melebihi tiga kalimat, harus mudah diingat dan bisa dengan mudah kita ungkapkan pada orang lain yang menjadi klien atau customer kita.

Ada beberapa step yang bisa kita gunakan sebagai pedoman mengembangkan tiga kata utama menjadi sebuah mission statement.

·         Bagaimana kamu ingin diingat?
·         Bagaimana kamu ingin orang lain mendeskripsikan dirimu?
·         Kamu ingin menjadi ‘siapa’ nantinya?
·         Hal apa atau siapa yang paling berpengaruh untukmu?
·         Apa yang menjadi nilai terdalammu dalam menjalani hidup?
·         Bagaimana kamu mendefinisikan kata sukses dalam hidupmu?
·         Apa yang membuat hidupmu benar-benar layak untuk dijalani serta diperjuangkan?



Image result for personal branding
image source : www.blogtrepreneur.com
Mission statement ini tidak hanya menjadi kalimat mutiara, namun harus menjadi tenaga untuk menjadikan kualitas dri kita lebih baik dan membantu kita untuk lebih dekat dengan kesuksesan. Menurut John C, Norcross, seorang profesor psikologi dari Universitas Scranton, mission statement yang bermanfaat akan memiliki komponen pengubah dan didukung melalui riset mendalam.

Contoh ringan adalah seseorang yang memiliki target untuk menurunkan berat badan. Tanpa mission statement yang jelas, target tersebut akan dijalani setengah-setengah atau mungkin malah tidak sama sekali karena tidak ada kalimat pengubah yang ditanamkan dalam diri serta pikiran. Berolahraga dan mengatur pola makan hanyalah sebuah rencana aktivitasnya. Seseorang yang ingin menurunkan berta badan, harus mulai dari sebuah pertanyaan, apakah menurunkan kilogram serta lemak dari tubuh itu benar-benar penting untuk kesehatan atau jangan-jangan hanya sekadar ingin pamer bentuk badan saja setelah langsing nantinya?  Jika tahu apa alasan mendasarnya, seseorang akan lebih bersemangat untuk menurunkan berat badan. Misalnya, ingin menjadi role model anak-anaknya dan ingin hidup lebih panjang bersama keluarga.

Well, inilah summary pertama yang bisa saya susun kali ini. Minggu berikutnya bisa jadi saya akan mengulas tentang materi Perosnal Branding atau mungkin tentang Positive Psychology. Bagi yang ingin update tentang materi Coursera yang saya pelajari tiap minggunya, silakan klik tombol follow di Google Plus dan jadi follower blog sederhana ini. Semoga bermanfaat J

8 komentar

Kurnia amelia mengatakan...

Personal branding ternyata penting juga ya.

Reffi Dhinar mengatakan...

Bangeet mbak Kurnia :)

D Sukmana Adi mengatakan...

i like this artikel, how to make our self branded :)

Christanty Putri Arty mengatakan...

Saya juga baru belajar nih menyelami makna sesungguhnya��

Sapa Dunia mengatakan...

Personal branding sangat penting, karena mempengaruhi respon orang terhadap diri kita

Hana Aina mengatakan...

Terimakasih ilmunya, Mbak ^^

Bibi Titi Teliti mengatakan...

Wah, makasih buat share ilmunya nih mbak,...
Bener2 harus belajar banyak tentang personal branding nih :)

Reffi Dhinar mengatakan...

marii belajar teruus