Proses Kreatif Novel Red Thread di Loka Media


Blurb:
..
.
Suatu hari aku berjalan menuju rumahmu

Untuk mencari perlindungan

Namun, Kamu malah sedang bertualang

Lupa dengan jalan pulang
.
.

Billy mencintai Syl. Tidak ada yang salah. Hanya saja Syl tidak pernah berpaling pada seseorang yang dia sayang, tunangannya. Di depan mata Syl, lelaki yang dicintainya memeluk perempuan lain. Billy hanya bisa menjadi kawan berbagi kesedihan. Hati Syl hancur dan hati Billy risau.
.
.
Lalu ada Bella, perempuan cantik yang menjadi saingan cinta Syl. Bella adalah perempuan yang dicintai kekasih Syl. Billy mencari Bella ketika suatu hari Syl tidak terlihat selama beberapa hari. Dimulailah perjalanan Bella dan Billy untuk mencari tahu keberadaan Syl, hingga terbongkarlah satu demi satu rahasia yang akan memengaruhi hubungan Syl, Bella, dan lelaki yang mereka cintai. Billy menjadi saksi bagaimana kerumitan hubungan itu berujung pada rusaknya kepercayaan dan banyaknya tipuan.

Itulah blurb novel sekaligus buku saya yang kesembilan. Novel ini memiliki kesan khusus bagi saya. Bukannya kedelapan buku solo sebelumnya tidaklah bermakna,tetapi buku ini memiliki waktu perjalanan terpanjang dari sebuah draft di laptop sampai akan menjadi buku. Buku yang membuat saya sesekali berhenti menulis, saya selingkuhi dengan menulis naskah lain, dan proses menyelami hubungan antar manusia dengan lebih detail.

Nafas utama 'Red Thread' memang masih bersoal kisah cinta antara empat orang. Rengga ketiban untung karena dicintai dua perempuan unik, sedangkan Billy ketiban resah karena gadis yang ia sayang malah tak pernah berpaling padanya, ya gara-gara si Rengga ini. Ide utama muncul ketika suatu hari saya makan malam sepulang kerja di sebuah kafe. Waktu itu saya tidak bersama teman, jadi mata sibuk berkeliling mengamati pengunjung.

Masuklah seorang gadis cantik, rambut diurai, yang kelihatannya juga sama baru pulang bekerja. Mata saya yang usil ini tidak berhenti memperhatikan wajah gadis yang tidak saya kenal itu. Sesaat kemudian wajah murungnya berubah semakin mendung, seolah hendak menangis. Mendadak muncul sebuah ide cerita di kepala yang dimulai adegan seorang gadis makan malam sendirian. Lalu ketika sampai di tempat kos, saya membaca novel 1Q84 karya Haruki Murakami. Novel bagus yang bernuansa kesepian, seperti novel Norwegian Wood karya Murakami yang memikat saya sampai saya jadikan bahan skripsi.


Bayangan gadis yang makan sendirian tadi sangat mengganggu saya. Saya tuliskan saja sampai berkembang menjadi konflik dan ending. Draft pun sejak awal saya pilih akan menjadi dua bagian babak utama. Selesai di pertengahan 2016 saya biarkan saja tanpa ending, sampai di 2017 saya sempurnakan lagi hingga naskah tamat. Tidak ada pikiran untuk dilombakan atau dikirimkan. Saat saya baca lagi, ini novel kok suram amat (hahahah), apakah pengaruh Murakami merasuk di cerita? Yang pasti saya biarkan lagi naskah itu dan menerbitkan novel-novel lain yang kisah romancenya lebih ringan. Lalu saya posting di Wattpad dengan judul 'Two Lullabies' di tahun 2017 juga. Bosan karena tidak ada pembaca, naskah saya hapus dari Wattpad.




Di tahun 2018 saya ganti judulnya menjadi 'Red Thread'. Alasannya tokoh-tokoh di dalam novel ini memiliki benang merah satu sama lain. Karakterisasi tokohnya juga tidak saya buat sempurna, semua tokoh punya sisi kelemahan yang membuat novel ini terasa istimewa. Mulai diperhatikan pembaca dan mendapat perhatian editor Storial hingga sempat terpilih sebagai buku pilihan editor 😊😊😊😊 (Kamu bisa baca beberapa bab awal sebelum diedit jadi buku di sini)

Ketika penerbit Loka Media membuka penerimaan naskah untuk diseleksi, saya iseng mengirimkan 'Red Thread' yang dua bulan kemudian alhamdulillah diterima. Proses editingnya berdarah-darah selama hampir 3 bulan, tetapi saya sangat berterimakasih kepada editor saya yang sangat mendetail dan teliti dalam mereview plot hole di draft saya. Hingga akhirnya naskah selesai dan akan diterbitkan di tahun 2019 ini. Saya juga membuatkan akun khusus novel di Instagram, bisa klik di sini.

Novel ini memiliki perjalanan paling panjang dibanding buku-buku saya lainnya, tetapi saya yakin jika pembaca tak hanya larut dalam cerita tetapi akan menemukan makna sederhana tentang cinta.

A broken heart can be healed with time, new love and unexpected journey

Tunggu masa PO ya ^_^!


14 komentar

Anisa mengatakan...

Wah ada yang mau menerbitkan buku lagi nih. Semoga laris manis ya hehe

Meiga mengatakan...

Wah keren nih pasti bukunya. Kapan tuh Open PO

Alvi mengatakan...

Wah keren nih. Ada yang mau menerbitkan karyanya lagi

Sasa mengatakan...

Terus berkarya kak. Tetap semangat :D

Diana mengatakan...

Waduh kapan nih Open PO nya. Semoga laris manis ya kak :)

Reffi Dhinar mengatakan...

amiiin makasiii

Reffi Dhinar mengatakan...

belum ada jadwal PO, mnyusuul hehe

Reffi Dhinar mengatakan...

Alhamdulillaah :)

Reffi Dhinar mengatakan...

siaaap :D

Reffi Dhinar mengatakan...

tunggu info OPEN PO ya kaaak :)

Tira Soekardi mengatakan...

wah selamat ya

Pakde Cholik mengatakan...

Gila, novel saya terhenti pada halaman 30, sudah 2 tahun hahahaha.
Mungkin saya terlalu banyak khayalan, ingin konflik dan solusinya mantap, ternyata sulit.
Senang bisa membaca proses novel.
Terima kasih infonya.
Salam hangat dari Jombang.

Reffi Dhinar mengatakan...

terima kasiih

Reffi Dhinar mengatakan...

wah Pakde mampir,,lanjutin novelnyaaa