6 Cara Smart Mengatur Keuangan Keluarga Baru


mengatur keuangan keluarga baru


Ibu sering disebut sebagai manajer keuangan keluarga. Saya akui itu apalagi setelah melihat Mama yang sangat cermat dalam mengatur keuangan keluarga kami. Hanya Papa yang bekerja sehingga Mama harus pintar-pintar mengatur pengeluaran. Saya jadi tertarik belajar mengatur keuangan keluarga baru untuk bekal sebelum menikah nanti.

Persiapan yang baik tentu membuat pikiran dan perasaan jadi tidak mudah panik. Untuk itulah tempo hari saya mengikuti webinar Cara Mudah Mengatur Keuangan Keluarga yang menghadirkan Dr. Stefanus Tan dan Bu Funny Ratnawati sebagai pembicara. Dari keduanya saya belajar banyak hal.


mengatur keuangan keluarga baru


Menurut Dr. Stefanus Tan, agar sejahtera, sebenarnya tidak harus dengan peningkatan jumlah gaji atau income. Akan percuma jika kita tidak pandai mengatur pengeluaran dan tidak pintar menabung saat gaji terus bertambah. Malah yang ada biasanya pemasukan bertambah, utang meningkat demi memuaskan gaya hidu tinggi. Jadi, yang perlu kita pelajari adalah cara mengatur keuangan dalam nominal gaji apapun dan pastikan sumber pemasukannya halal.

 

Alasan Seorang Ibu Perlu Melek Finansial

Sebenarnya baik seorang ayah sekalipun harus pintar mengatur keuangan keluarga. Kita harus bertanggung jawab pada diri sendiri dulu baru bisa memikirkan orang lain. Bayangkan jika seorang suami sekaligus ayah menjadi orang yang malas bekerja atau sebaliknya malah sibuk boros untuk hobi. Sebelum menikah, diskusi keuangan antara pasangan sudah harus dibicarakan.

Namun, dalam kondisi sebenarnya, perempuan pun perlu memiliki kemampuan untuk menghasilkan dan mengelola keuangan. Seorang ibu yang kurang cermat, bisa membuat pilihan keuangan yang mengancam kondisi finansial keluarga. Jikalau suami sudah menjadi tulang punggung utama, perempuan juga bisa menggunakan uangnya untuk berbakti kepada orang tua atau membantu suami saat kondisi mendesak, seperti suami sakit dan kehilangan pekerjaan.

mengatur keuangan keluarga baru


Saya terinspirasi dari cerita Bu Funny Ratnawati. Ia resign dari pekerjaan lamanya untuk menjadi IRT. Kenyataannya, kondisi keuangan keluarga barunya belum stabil. Maka, Bu Funny mencoba menambah penghasilan dari berbagai bisnis kecil-kecilan sampai akhirnya menjadi agen asuransi. Gaji pertama sebagai agen asuransi adalah sekitar 300 ribu rupiah per bulan.

Bu Funny terus memutar otak untuk mengatur keuangan keluarga baru, tetapi juga ingin berbakti pada ibunya yang jatuh sakit. Memang benar, saudara-saudaranya yang lain juga turut membantu, tetapi Bu Funny tidak ingin berpangku tangan. Berbagai strategi kemudian dicoba, termasuk memastikan jumlah tabungan.

“Kondisi keuangan yang sehat itu bukan dari seberapa banyak uang yang kita hasilkan, tetapi dari seberapa banyak uang yang kita simpan,” ucap Bu Funny dalam sesi webinar.

6 Cara Mengatur Keuangan Keluarga Baru

Sebagai Co-Founder PO1 Network, sebuah komunitas edukasi finansial terbaik di Indonesia, Bu Funny dan timnya memiliki misi untuk mewujudkan keuangan keluarga agar lebih terarah. Berdasarkan hasil survei OJK pada 2019, menunjukkan bahwa pemahaman literasi keuangan pada perempuan itu masih rendah.

mengatur keuangan keluarga baru


Untuk mengatur keuangan keluarga baru atau bagi yang sedang ingin memperbaiki kondisi finansial keluarganya, perlu memperhatikan enam aspek yang disebutkan oleh Bu Funny, yaitu:

·         Komunikasi pasangan

·         Catatan keuangan

·         Evaluasi bulanan

·         Kelola pengeluaran

·         Miliki rekening SIP dan dana darurat

·         Tambah sumber penghasilan


Komunikasi pasangan

Komunikasi yang baik antarpasangan menjadi kunci keberhasilan pengaturan keuangan keluarga. Bu Funny mengibaratkan jika rumah tangga itu ibarat kapal, maka suami sebagai nakhoda dan istri sebagai pemegang kompas. Kerjasama keduanya sangat diperlukan.

Paparkan jumlah pemasukan dan rencana pengeluaran dari hal paling sepele seperti membeli bumbu dapur sampai tabungan pendidikan anak. Suami dan istri harus memiliki pemahaman yang selaras untuk mencapai tujuan keuangan yang sehat.

Catatan keuangan

Bu Funny mengatakan bahwa keluarga harus memiliki data cashflow management yang akurat. Penghasilan suami dan istri dihitung kemudian masukkan ke dalam rekening bersama untuk operasional bulanan.

Catatan keuangan harian lalu dikompilasi menjadi catatan arus kas bulanan. Kita perlu memasukkan semua bagian pengeluaran, termasuk uang untuk membantu orang tua dan hiburan. Catatan ini sangat penting untuk melakukan evaluasi.

Evaluasi bulanan

Uang yang sudah masuk rekening operasional tentu perlu dibelanjakan sesuai pos masing-masing. Pada akhir bulan, lakukan evaluasi bersama untuk memeriksa apakah ada pos-pos pengeluaran yang terlalu boros dan bisa dipangkas? Berapa jumlah tabungan dan investasi yang bisa dimasukkan? Analisis ini sangat penting untuk memprediksi pengeluaran di bulan berikutnya.

Kelola pengeluaran

Ada beberapa aturan cara mengatur keuangan yang sudah beredar. Kamu bisa mengatur pos keuangan dengan metode 50-20-30  atau 10-20-30-40. Jika masih lajang, pengelolaan pengeluaran dengan metode 50-20-30 ini sangat memungkinkan. Posnya terdiri dari 50% biaya hidup, 20% keinginan, dan 20% untuk tabungan-investasi-ansuransi.

Berikutnya, baik yang masih lajang atau berkeluarga, perlu mengatur dengan metode 10-20-30-40. Di sini kamu perlu mengelola pengeluaran menjadi 10% rekening kebaikan (sedekah, zakat, dll), 20% rekening masa depan (investasi dan ansuransi), 30% manajemen utang, dan 40% untuk biaya hidup.

Miliki rekening SIP dan dana darurat

Rekening SIP adalah Saving, Investment, dan Protection. Dari masing-masing jenis rekening tersebut, kamu perlu menyiapkan dana yang mudah ditari atau likuid. Investasi pun perlu dipilih secara hati-hati. Ketahui profil risiko investasimu dan mulai pelajari jenis investasi yang sesuai.

Alangkah baiknya sebelum memikirkan investasi dengan nominal besar, kamu juga perlu mempersiapkan dana darurat. Ketika keluarga baru memiliki buah hati, maka orang tua perlu segera membuat tabungan pendidikan serta sibuk mengisi dana darurat. Prosentase dana darurat juga cukup besar tergantung dari jumlah tanggungan.

Tambah sumber penghasilan

Banyak sekali cara untuk menambah penghasilan dari rumah. Bu Funny membuktikan kepada kita bahwa sebagai IRT ia mampu menambah pemasukan dari bisnis yang berjalan sukses. Temukan passion, pelajari sampai mahir, lalu mulailah menghasilkan profit karena kerja keras kita.

Dari paparan Bu Funny, saya jadi terinspirasi untuk belajar mengatur keuangan. Tidak ada hal yang sulit di dalam mengatur keuangan keluarga baru jika kita bersedia untuk belajar. Ikuti juga kelas Bu Funny di bawah ini agar kesehatan finansial keluarga semakin kuat.

 

mengatur keuangan keluarga baru

 

2 komentar

Anisa AE mengatakan...

Sebagai seoraang ibu rumah tangga yang mengatur kebutuhan di rumah dan memasak memang penting memahami keuangan karena nantinya juga mereka yang mengatur perputaran uang. Kalau tidak pintar-pintar mengatur keuangan atau finansial akan sulit membuat kebutuhan selama satu bulan terpenuhi dengan gaji dari suami. Terima kasih tipsnya!

fanny_dcatqueen mengatakan...

Wajiiib sih seorang ibu/istri ngerti cara mengatur keuangan. Walo aku juga tahu msh banyak suami yg ga ngizinin istrinya utk pegang duit krn dianggab ga mampu. :(. Aku sendiri malah diminta suami utk jadi pengatur keuangan. Apalagi background ku juga di bidang keuangan mba. Sementara suami bukan. Makanya dia lebih percaya ke aku utk urusan duit 😄. Yang penting tiap akhir tahun dia bakal minta asset kami udah nambah berapa, investasi dapat profit berapa persen, ada anggaran yg loss atau ga dll. Baru setelah itu kami bikin target baru utk THN berikutnya